Content text For My Derelict Favorite - xyln.pdf
bangsawan yang telah jatuh martabatnya. Dengan begitu, aku bisa ikut hadir dalam jamuan kaum bangsawan secara sah. Aku begitu bersemangat melihat Diana, Kaelus, dan Helios berjalan melewatiku. Aku memang seorang penggemar sejati. Pertama, sang tokoh utama wanita—dengan rambut panjang berwarna merah muda lembut seperti mutiara, persis seperti yang digambarkan dalam novel. Tatapan matanya yang cerah memiliki perpaduan warna biru dan hijau yang misterius, seperti warna laut di Pantai Hyeopjae. Mungkin karena dia adalah wanita tercantik di dunia, gerak langkahnya seolah melayang. Kepribadiannya pun sangat percaya diri, cocok dengan perannya sebagai pemberi “cider” terbaik dalam cerita ini. (*Catatan penerjemah: “cider” adalah istilah slang yang menggambarkan rasa puas ketika keadilan ditegakkan.) Aku bahkan pergi ke kuil untuk berobat hanya demi bisa melihat wajah sang tokoh utama dari dekat. Setelah menyumbang dalam jumlah besar dan mendapatkan kesempatan bertemu langsung dengan sang “Saintess” hanya karena luka ringan, aku bisa mengatakan bahwa itu bukanlah pemborosan. Lalu ada dua pria lainnya, yang tidak bisa tidak harus berbagi posisi pertama dalam peringkat ketampanan bersama Diana: Sang putra mahkota yang penuh rasa percaya diri, dan sahabatnya, bangsawan muda berpangkat marquis, yang bersaing