PDF Google Drive Downloader v1.1


Báo lỗi sự cố

Nội dung text Kumpulan Soal Farmakologi.pdf

PAKET SOAL 1. Definisi dan penjelasan dari : ● Nefrotoksik Derajat toksik atau destruktif terhadap sel ginjal ● Anorexia Kehilangan/penurunan selera makan. Anoreksia ditandai dengan citra tubuh yang menyimpang, dengan ketakutan yang tidak beralasan terhadap kelebihan berat badan. ● Leukopenia Penurunan jumlah leukosit (jumlah leukosit dibawah normal) 2. Contoh obat dari : ● Laksan Pencahar rangsang: Oleum Ricini(minyak jarak), fenolftalein, bisakodil, sena yang bekerja dengan merangsang mukosa atau otot polos usus sehingga terjadi peningkatan peristalsis dan sekresi lendir usus. Oleum Ricini berasal dari biji Ricinus communis. Mengandung trigliserida asam risinoleat dan asam lemak tak jenuh. Dalam usus dihidrolisis lipase menjadi gliserol + asam risinoleat (zat aktif). Difenilmetan (fenolftalein), pemberian dosis besar fenolftalein menyebabkan bentuk utuh ditemukan dalam urin, pada suasana alkali menyebabkan urin dan tinja berwarna merah. Bisakodil. Efek pencahar timbul 6-12 jam setelah pemberian oral, dan 1⁄4 sampai 1 jam setelah pemberian per-rektal. Tablet bisakodil harus ditelan secara utuh jangan diisap atau dihancurkan. Bisakodil jangan dimakan bersama susu atau antacid. Pencahar garam dan pencahar osmotik: Garam inggris (MgSO4), lactulosa bersifat tidak diabsorbsi di usus halus, sehingga air ditarik ke dalam lumen usus (daya osmotik) dengan akibat tinja menjadi lembek. Mekanisme kerjanya yaitu NaCl dan glukosa yang diabsorpsi dari usus, sehingga tidak menambah isi usus dan SO4-2 yang tidak diabsorpsi sehingga menarik air ke dalam lumen usus sehingga volume isi usus bertambah dan memudahkan defekasi. MgSO4 (= garam epsom, garam inggris) Lactulosa = Dulcolactol® : merupakan disakarida semi sintetik, tidak dipecah oleh enzim usus, tidak diabsopsi diusus halus. Diminum bersama sari buah atau air dalam jumlah banyak. Pencahar pembentuk massa Berasal dari alam (agar-agar) atau dibuat secara semisintetis (metilselulosa, Na-CMC, kalsium polikarbofil). Agar-agar, merupakan koloid hidrofil, kaya akan hemiselulosa yang tidak dicerna dan tidak diabsorbsi. Metilselulosa. Dalam cairan usus metil-selulosa akan mengembang membentuk gel emolien atau larutan kental yang dapat melunakkan tinja. Metil-selulosa tidak boleh diberikan pada pasien dengan kelainan mengunyah. Metilselulosa digunakan untuk melembekkan tinja pada pasien yang tidak boleh mengejan, misalnya pada hemorrhoid.

urin dalam keadaan utuh. Masa paruhnya adalah sekitar 2 jam. Penggunaan metformin aman pada lansia karena tidak mempunyai efek hipoglikemi. Namun metformin dikontraindikasikan pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal dengan LFG ≤ 30 mL/min/1.73 m. Penghambat alfa glukosidase Penghambat enzim alfa glucosidase (hidrolisis karbohidrat menjadi glukosa. Penghambatan pada enzim ini akan memberikan dampak pada penundaan penyerapan glukosa). Acarbose hampir tidak diabsorbsi dan bekerja lokal pada saluran pencernaan. Inhibisi kerja enzim ini secara efektif dapat mengurangi peningkatan kadar glukosa setelah makan pada pasien DMT2. Penggunaan acarbose pada lansia relatif aman karena tidak akan merangsang sekresi insulin sehingga tidak dapat menyebabkan hipoglikemi. Efek sampingnya berupa gejala gastroinstestinal, seperti meteorismus, flatulence dan diare. Acarbose dikontraindikasikan pada penyakit irritable bowel syndrome, obstruksi saluran cerna, sirosis hati, dan gangguan fungsi ginjal yang lanjut dengan laju filtrasi glomerulus ≤ 30 mL/min/1.73 m Insulin Insulin berperan mengatur metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Insulin merupakan hormon polipeptida dengan struktur kompleks. Ada 3 macam sediaan insulin: ● Insulin kerja singkat (short-acting): mula kerja relatif cepat, yaitu insulin soluble, insulin lispro dan insulin aspart; ● Insulin kerja sedang (intermediate-acting): misalnya insulin isophane dan suspensi insulin seng; ● Insulin kerja panjang dengan mula kerja lebih lambat: misalnya suspensi insulin seng. ● Gout Urikosurik. Obat golongan urikosurik memiliki mekanisme kerja menurunkan kadar asam urat dengan cara menginhibisi reabsorpsi asam urat di tubulus renal. Contoh obat golongan urikosurik yaitu probenecid. Probenecid (2 x 500 mg atau 2 x 1 g) digunakan untuk menurunkan kadar asam urat pada tahap gout arthritis kronik dan tahap gout bertofi. Obat diberikan pada pasien yang kadar asam uratnya berada pada rentang 8,5 – 9 mg/dL atau sudah melebihi 9 mg/dL karena pada konsentrasi ini biasanya disertai dengan terbentuknya tofi, adanya perubahan bentuk sendi dan gangguan ginjal. Target terapi dengan probenecid adalah menurunkan kadar asam urat hingga mencapai 6 mg/dL. Probenecid tidak mempunyai aktivitas sebagai anti inflamasi, sehingga dapat digunakan kolkisin sebagai agen anti- inflamasinya. Probenecid dan kolkisin harus diberikan bersamaan selama 3-6 bulan pertama pada saat memulai terapi probenecid. Efek samping dari obat golongan urikosurik adalah sakit kepala, anorexia, mual dan muntah, pusing, anemia, hepatic necrosis, demam, hipersensitivitas pada kulit, kulit kemerahan, ruam, hipotensi. Kontraindikasi dari obat golongan urikosurik adalah obat ini tidak boleh diberikan pada pasien yang memiliki batu ginjal, pemakaian tidak boleh dilanjutkan apabila terjadi hipersensitivitas, pemberian obat harus diperhatikan lebih serius pada pasien

Tài liệu liên quan

x
Báo cáo lỗi download
Nội dung báo cáo



Chất lượng file Download bị lỗi:
Họ tên:
Email:
Bình luận
Trong quá trình tải gặp lỗi, sự cố,.. hoặc có thắc mắc gì vui lòng để lại bình luận dưới đây. Xin cảm ơn.