Nội dung text 1148 - #022 Freya - Trapped.pdf
Seminggu bersama Jesslyn, aku tak hanya sibuk memuaskan birahinya saja melainkan mempelajari beberapa profil anggota sanggar tari Sudirman. Jesslyn yang tergolong baru beberapa bulan saja keluar dari sanggar tentunya memiliki beraneka ragam informasi yang sedikit demi sedikit kukorek dan kukumpulkan. Hal ini membuatku dapat dikatakan siap untuk meneruskan misiku. Kebetulan saat aku selesai menemani dan memuaskan Jesslyn untuk seminggu, beberapa anggota sanggar tari Sudirman memiliki sebuah event di luar kota. Dengan sepengetahuan Shani dan Firman, aku turut serta event kali ini sebagai salah satu staff. Kedok yang kugunakan kali ini adalah perwakilan dari salah satu sponsor yang turut mendukung event ini. Untuk mengurangi jumlah variable di lokasi, aku lantas menghubungi anggota-anggota yang kenal denganku yang kebetulan juga tergabung dalam rombongan yang sama agar mereka tak kaget dan tak lantas membahayakan identitasku. Alhasil, dengan mudah dan aman aku menyelinap masuk ke dalam rombongan sebagai staff pada hari keberangkatan. - Sebagai staff, tentunya aku turut serta mengamati performance yang diberikan oleh gadis-gadis sanggar. Di saat itulah aku lantas menentukan siapa targetku berikutnya.
Satu orang yang terlihat sangat enerjik dan total dalam perform, Freya. Kulitnya yang kebetulan cukup gelap dibandingkan dengan gadis-gadis sanggar lainnya membuatnya terlihat begitu eksotis. Belum lagi senyumnya yang manis dan peluhnya yang terlihat mengalir deras dari tubuhnya, sosok Freya langsung melekat di benakku untuk malam ini. Mengetahui siapa yang kuinginkan malam ini, aku lantas melihat ke daftar kamar para anggota. Kebetulan sekali, satu orang anggota yang juga melekat di benakku dari performance barusan merupakan teman satu kamarnya. Oleh demikian jika aku beruntung dan jika kondisinya memungkinkan, aku bisa mendapatkan yang seorangnya lagi dalam satu malam ini. Dengan penuh ekspektasi, aku segera menyusun rencanaku tuk malam ini. -
- Malam hari yang dinanti pun tiba. Rombongan kami tiba di hotel yang aku dorong untuk digunakan pada malam hari ini. Freya, tanpa mengetahui apapun yang akan terjadi kepadanya, tertidur pulas setelah makan malam bersama.
Terlelapnya Freya meski jam baru menunjukkan pukul 8.30 malam adalah dampak dari obat tidur yang diberikan Firman kepadanya dengan kedok sebagai vitamin. Tak biasanya Freya tertidur secepat ini sehingga teman sekamarnya, Fiony, dengan cepat menjadi bosan tanpa teman ngobrol. Hal ini tak berlangsung lama sebab tiba-tiba muncul notifikasi chat dari Shani di hapenya. Dengan cepat Fiony membuka chat Shani yang berisi ajakan untuk ngobrol. Setelah memberitahu Shani bahwa Freya telah tertidur pulas, Shani memberitahu Fiony untuk menemui dirinya di kamarnya saja dan membiarkan Freya beristirahat. Menerima jawaban Shani, Fiony dengan antusias meninggalkan Freya di kamar sendirian. - Ceklek. Tanpa permisi aku masuk ke dalam kamar Freya dan Fiony setelah menerima pesan dari Shani bahwa Fiony sudah sampai di kamarnya. Aku melangkah masuk dengan senyap dan dalam beberapa langkah, sosok Freya yang tertidur lelap masuk dalam pandanganku. Dengan kaos oblong dan celana pendek warna hijau, Freya tertidur pulas dalam telentang. Kulit sawo matangnya terlihat begitu eksotis dengan penerangan kamar hotel ini yang sedikit redup.