Nội dung text 1148 - #007 Kathrina - Stay In Touch.pdf
"Atin! Kamu ga langsung pulang? Mau kemana?", ujar kakak staff sanggar tari yang merupakan manager Kathrina di sanggar tari Sudirman setelah melihat Kathrina sudah berganti baju dari baju latihan ke rok hitam selutut dan sweater top putih berlengan panjang. Ia terlihat buru-buru packing untuk pulang dari latihan di sanggar. "Mau ketemu kak Jinan kak di GI!", ujar Kathrina singkat "Oh mau ketemu Jinan.. ya udah ati-ati ya!", balas sang staff yang dapat bernafas lega setelah mendengar nama Jinan "Oke kak", balas Kathrina atau yang biasa dipanggil Atin sambil cepat- cepat beranjak keluar dari sanggar untuk menemui Jinan. - -
Sesuai rencana, mereka berdua bertemu di GI, namun yang awalnya Atin pikir akan menjadi jalan-jalan singkat di mall berunjuk kepada Jinan mengajaknya untuk menginap, berhubung hari sudah malam. Karisma Jinan yang pernah menjabat sebagai wakil ketua di sanggar ditambah dengan larutnya malam pun akhirnya meyakinkan Atin untuk menghubungi mamanya bahwa dirinya akan menginap di hotel bersama Jinan untuk malam ini. Mama Atin yang sudah sangat familiar dengan Jinan pun dengan santai memberikan izinnya. Akibatnya, mereka berdua pun check-in dan masuk ke kamar hotel yang tepat berada di wilayah yang sama. - Deg. Deg. Walaupun Jinan merupakan seorang senior dan mantan wakil ketua di sanggar, jantung Atin berdegup kencang saat memasuki kamar hotelnya dengan Jinan. Meskipun dapat dibilang anggota baru, Atin sudah mengetahui perilaku Jinan yang didengarnya dari kakak kandungnya yang lebih dulu ada di sanggar. Namun, sejauh ini hal yang diberitahukan oleh kakak kandungnya sendiri Atin anggap sebagai rumor belaka melihat bagaimana Jinan berlaku sebagai wakil ketua sanggar yang tepat peraturan dan memiliki disiplin yang baik. Sebaliknya, Jinan yang mengayomi, sabar, anggun, dan cool pun membuat Atin untuk menjalin hubungan tim dan pertemanan dengan Jinan.
Apalagi mereka tergabung di satu divisi terpisah yang sama didalam sanggar tari Sudirman, divisi gaming. Alhasil, hubungan Kathrina dan Jinan pun kian merekat sampai menangis dengan cukup histeris saat mengetahui bahwa Jinan akan keluar dari sanggar tari Sudirman. Sisi terang dari pengumuman keluarnya Jinan adalah janji yang mereka tukarkan untuk tetap stay in touch dengan satu sama lain. Hal yang mereka masih lakukan melalui chat maupun bertemu langsung untuk hangout seperti hari ini. - Kedekatannya dengan Jinan tetap tidak bisa menghapuskan sepenuhnya informasi yang didenger Atin dari kakaknya mengenai kenakalan Jinan. Terlebih ia tidak pernah sekamar dengan Jinan untuk mengetahui lebih lanjut perilaku Jinan ketika sedang berdua saja. "Jangan-jangan kak Jinan mau... Ah ngga ah... Masa sih? Aku baru aja 18 dua bulan la-", gumam Atin di dalam benaknya yang terbuyarkan oleh panggilan Jinan kepadanya "Tin? Aman? Kok bengong", tanya Jinan "Aman kak", jawab Atin singkat untuk menutupi kegrogiannya "Yakin? Semenjak aku ajak nginep kok kayaknya banyak pikiran... Hayo mikirin apa??", goda Jinan "En-gga, engga ada mikirin apa-apa kok", jawab Atin dengan grogi
"Hayo! Kamu dua bulan lalu baru aja 18 kan? Tapi kok kelihatan grogi gitu di hotel. Ayo jujur sini sama aku, udah ngapain aja kamu sama pacar kamu?", tanya Jinan langsung membawa inti pembicaraan mereka ke ranjang sembari duduk di ranjang dan menepuk-nepuk sisi sebelahnya. - Glek. Atin pun duduk di tepi ranjang, disamping Jinan setelah meneguk ludahnya. Jinan memegang tangan Atin lembut, matanya yang tajam nan anggun melihat langsung ke arah mata Atin yang membuat Atin memalingkan pandangannya karena grogi. "Ayo jawab, udah ngapain aja? Aku janji aman dari orang sanggar", ujar Jinan dengan karismatik "Hmmm ci.. ciuman kak Jinan", jawab Atin dengan ragu "Masa cuman ciuman? Dia ga ada tertarik apa sama payudara kamu?", ujar Jinan nakal sambil menurunkan pandangannya ke payudara Atin. Meski terbalut sepenuhnya dengan sweater top yang dikenakan, bulatnya payudara Atin tidak bisa disembunyikan sepenuhnya. Pertanyaan Jinan sontak membuat Atin merinding. Tapi lebih karena kakak seniornya ini seperti tahu akan kenakalan yang telah ia lakukan bersama pacarnya. "Sempet pegang dikit kak", jawab Atin "Dikit aja? Remes? Jilat?", tanya Jinan lagi dengan nada yang ".... iya ada kak", jawab Atin makin khawatir bahwa Jinan tahu semuanya.