Nội dung text Bahasa Indonesia Lanjutan SMA 1.pdf
Perencanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut Fase F - Kelas XII Menajamkan Pemikiran Kritis dan Kepedulian melalui Film Pendek 6 PERTEMUAN X 2 JP
Identifikasi Dimensi Profil Lulusan Keimanan dan Ketakwaan terhadap Tuhan YME Kewargaan Penalaran Kritis Kreativitas Kolaborasi Kemandirian Kesehatan Komunikasi Desain Pembelajaran Tujuan Pembelajaran 1. Mengapresiasi skenario berbentuk teks aural dan audio 2. Mengapresiasi skenario film pendek/film pendek yang dibaca dan dipirsa 3. Memodifikasi skenario film pendek/film pendek ke dalam bentuk multimedia lisan/cetak atau digital Praktik Pedagogis Pendidik dapat memfasilitasi pembelajaran dengan pendekatan: 1. Discovery Learning 2. Inkuiri Kemitraan Pembelajaran Pendidik dapat mengundang pilihan profesi berikut sebagai pembicara tamu dalam kelas: 1. Komunitas pegiat film pendek 2. Penulis naskah film 3. Kritikus/kurator film Lingkungan Pembelajaran Lingkungan pembelajaran yang ingin dikembangkan adalah lingkungan inklusif yang mendorong murid untuk berani berpikir kritis, mengajukan gagasan, serta cakap digital melalui kegiatan dialog, wawancara, serta riset. Pemanfaatan Digital Tautan aplikasi YouTube: a. Film Pendek: “KTP” b. Film Pendek: “Ini Gak Lucu c. Film Pendek: “Kaset Pita” d. Cuplikan Naskah Kinanthi e. Cuplikan Naskah Catatan Akhir Sekolah f. Cuplikan Naskah Antarasa 2
Langkah Pembelajaran PERTEMUAN I Memahami (Berkesadaran, Bermakna) 1. Murid melakukan asesmen awal dengan cara: a. murid diminta mendata film terbaik yang pernah ditonton. b. murid diminta saling bercerita apa yang membuat film tersebut menarik bagi dirinya. Bagi murid yang terbatas pengalaman menonton filmnya, pendidik dapat memberikan saran film-film pendek menarik yang bisa dieksplorasi oleh murid. 2. Murid memperhatikan data film terlaris di Indonesia. 3. Murid memilih salah satu film kemudian mendiskusikan ciri-ciri atau keunggulan film terlaris berdasarkan data, kemudian membandingkan dengan analisis kritikus film. Mengaplikasi (Bermakna, Menggembirakan) 4. Murid melakukan survei komunitas lingkungan sekolah, tentang: a. Film mana yang pernah ditonton? b. Apa yang menarik dari film tersebut? c. Apa yang tidak disukai dari film tersebut? d. Apa penilaian umum/simpulan dari film tersebut? murid juga dapat mendata perbandingan preferensi film berdasarkan gender dan usia 5. Murid menyimpulkan dan saling membagikan temuan mereka dalam survei. 6. Murid melakukan think-pair-share untuk menjawab pertanyaan pemantik Pendidik: a. Apa simpulan dari hasil survei? Misalnya pada gender dan kelompok usia tertentu apa tema/genre yang menarik? Mengapa demikian? b. Apa yang membuat sebuah film menarik? c. Unsur cerita seperti apa yang membuat menarik? 7. Murid mempelajari ulang tentang teori unsur intrinsik dan ekstrinsik. Pendidik dapat meminta murid mencari terlebih dahulu melalui internet atau diskusi kelas. Pertanyaan pemantik yang dapat diberikan kepada murid misalnya: a. Apa saja unsur intrinsik dan ekstrinsik yang berpengaruh pada sebuah film? b. Bagaimana unsur intrinsik dan ekstrinsik akan memengaruhi kualitas sebuah film? 8. Murid diminta membuat daftar pertanyaan untuk sesi pembicara tamu di kelas Bahasa Indonesia yaitu Penulis/Cerpenis/Pegiat Film Pendek. Pendidik perlu memberikan stimulus pertanyaan-pertanyaan yang kritis, misalnya: a. Apakah yang mendasari cerita ini dibuat? Apakah ada suatu kegelisahan yang melatarbelakangi cerita ini? b. Bagaimana biasanya ide penulisan naskah cerita muncul? c. Apakah ada ekspektasi tertentu dari penulis terhadap pembaca? d. Mengapa memilih jalan cerita seperti ini untuk menyampaikan pesan? 9. Murid melakukan asesmen formatif berupa refleksi. 3