Nội dung text 1148 - #037 Greesel - Night Of Nomination.pdf
"Sel, kamu udah siap buat malem ini kan?", tanya Gracia di kala break latihan siang hari ini. "Siap dong ci!", jawab Greesel dengan antusias "Udah bilang mama kamu kalau bakal nginep?", tanya Gracia "Udah ci, ci Shani yang ngomong sendiri jadi auto di approve hehehe", jawabnya riang "Siippp deh, nanti walaupun ada aku sama ci Shani, kamu santai aja ya Sel. Tapi inget harus sopan dan ramah ya", ucap Gracia mengingatkan - Greesel tersenyum gembira usai berbincang dengan Gracia. Terasa seperti mimpi, beberapa hari lalu dirinya tau-tau diajak oleh Firman untuk ikut dengan Gracia dan Shani bertemu dengan petinggi sanggar tari Sudirman. Shani yang menghubungi mamanya sore hari itu juga lantas menerangkan bahwa Greesel dilihat sebagai kandidat ketua sanggar di masa yang akan datang. Hal ini jugalah yang membuatnya diminta untuk bertemu dengan petinggi sanggar tari Sudirman bersama dengan Shani, Gracia, dan Chika sebagai seniornya di sanggar. Semacam sesi interview lah bisa dibilang. Karena waktu pertemuannya cukup malam, Shani menyarankan Greesel tuk menginap bersamanya di hotel, satu kamar dengan sang ketua sementara Gracia akan sekamar dengan Chika. Dengan kepastian yang diberikan Shani bahwa anaknya akan tidur dengan sang ketua, mama Greesel pun memberikan izin dengan senang hati. Mendapat izin dari mamanya dan mendengar langsung apa yang tersimpan untuknya, Greesel tentu penuh dengan sukacita dan kebanggaan tersendiri. - Usai latihan, Greesel bersama-sama dengan Shani, Gracia, dan Chika lantas beristirahat sebentar sekaligus mandi dan bersiap-siap di kamar mereka masing-masing pada sebuah hotel bintang 5 di kawasan Pacific Place, Sudirman. Satu per satu keempat gadis ini siap untuk acara malam ini dengan make up serta outfitnya masing-masing. Shani dengan shirt dress berwarna putih, Gracia dengan slip dress berwarna pink, Chika dengan polo dress berwarna navy, dan Greesel dengan skater dress berwarna hitam. Keempatnya terlihat menawan dengan dressnya masing-masing dan rambut yang bergelombang dan bervolume, hasil catokan mereka sendiri.
Shani lantas memberitahu Firman bahwa mereka telah siap dan dalam 5 menit Firman datang menjemput mereka dengan mobil. Menariknya meski dijemput dengan mobil, tempat tujuan mereka rupanya juga berada di Pacific Place. - Dalam kurang dari 5 menit, mereka telah sampai di tempat pertemuan untuk malam ini, tepat saat jam menunjukkan pukul 6 petang. Sebuah bar dan tempat karaoke bernama D'Sunshine dengan akses langsung ke parkiran basement, tempat mereka akan bertemu dengan petinggi sanggar terlihat eksklusif dan premium. Firman lantas menyerahkan kunci kepada valet tempat ini sebelum membawa Shani, Gracia, Chika, dan Greesel untuk masuk ke dalam. Beberapa saat kemudian, mereka tiba di ruangan yang telah disewa hari ini. Tanpa ragu, Firman lantas membuka pintu dan melangkah masuk diikuti oleh keempat gadis dibelakangnya. - Sebuah ruangan karaoke yang cukup besar untuk rombongan lebih dari 10-12 orang lantas menyambut mereka. Peralatan karaoke, TV yang besar, sound system yang mumpuni, dan aneka ragam snack dan minuman beralkohol telah tersaji di meja. Selain daripada benda-benda yang ada di dalamnya, sudah ada beberapa pria yang menanti di dalam ruangan ini. Firman lebih dahulu menjabat tangan satu per satu orang-orang yang telah menanti di dalam. Setelahnya baru ia memperkenalkan sosok pria-pria yang telah menanti kedatangan mereka. - "Dari kiri udah pasti kenal lah ya, Ryutaro atau Ryu, direktur utama kita. Terus sebelahnya ada Raka, private consultant dengan segudang pengalaman dan koneksi. Di sebelahnya ada bang Uta, CEO 062 Network, perusahaan induk sanggar tari kita. Di sebelahnya ada Chen, petinggi SioNi, sponsor kita. Nah di paling kanan, Ming, direktur utama Storee Indonesia, tahu lah ya perusahaan apa", kenal Firman satu per satu Dimulai dari Shani lalu Gracia lalu Chika lalu Greesel, keempat gadis yang telah dikumpulkan disini lantas menjabat satu per satu tangan para pria yang ada di tempat ini.
Greesel tak sengaja menangkap adanya tatapan yang berbeda yang ditukarkan oleh Chika saat dirinya bersalaman dengan Raka. Namun dengan cepat ia menampis pikiran tersebut dan mengikuti jejak Chika untuk menyalami para petinggi sanggar yang belum disapanya. Tak diketahuinya bahwa ketiga seniornya telah mengenal semua orang di ruangan ini secara up, close, and personal, dan bahkan sampai ke urusan ranjang sekalipun melalui pertemuan-pertemuan mereka yang sebelumnya. Hanya Chika dan Ming saja yang belum mengenal satu sama lain. - "Zee sama Freya ga ikut ya kali ini?", tanya Ming penasaran, kedua gadis ini bersama dengan Gracia dan Shani merupakan empat gadis yang bertemu dan "meeting" di kesempatan sebelumnya "Ga bro. Chika ikutan udah kelar urusan. It's gonna be fun", ujar Uta meyakinkan "Oh ya? Oke deh", balas Ming sambil tersenyum dan melihat figur Chika dari atas ke bawah "Ini tapi gapapa Ka ada orang baru? Greesel ya?", tanya Uta padaku yang membuat Greesel cukup terkejut mendengar namanya disebut setelah nama-nama seperti Zee, Freya, dan Chika yang memiliki pengalaman dan prestasi yang baik di sanggar. "Gapapa, justru harus ada darah baru ga sih? Persiapan buat kedepannya nanti. Greesel ini dari pengamatanku sih cukup berpotensi ya", balasku santai Mendengar jawabanku, gadis bermata bulat ini lantas menatapku dan tersenyum lebar. - Tanpa adanya selaan atau pertanyaan apapun lagi, acara pun dimulai. Kami bersepuluh mulai makan dan berbincang, diselingi dengan sesi karaoke oleh beberapa dari kami. Sengaja, minuman yang disediakan pada kesempatan kali ini kebanyakan merupakan minuman beralkohol dan hanya beberapa botol Sprite saja yang kami sediakan untuk campuran. Greesel tak asing dengan adanya alkohol di pertemuan-pertemuan seperti ini. Namun dirinya yang di kala itu yang masih dibawah 17 tahun serta ibunya yang terus mengawalnya membuat Greesel tak pernah menyentuh minuman-minuman beralkohol meski dirinya penasaran akan rasa dan efeknya. Dilandasi oleh rasa penasaran dan ingin mencobanya serta melihat Shani yang tanpa masalah mengkonsumsi alkohol dari awal, Greesel pun dengan cepat mengikuti jejak sang ketua.
- Soju, sake, whisky, wine dan beer, satu per satu dari minuman-minuman yang tersedia di hadapannya ini dicoba oleh Greesel secara bertahap. Perlahan tapi pasti, gadis yang paling muda di ruangan ini pun semakin tipsy. Rona pipinya yang mulai memerah membuatnya terlihat lebih manis dan lebih menggiurkan dari sebelumnya. Paling tidak itu yang dirasakan olehku dan beberapa orang lainnya di sini. Makan, minum, nyanyi, joget, semuanya berjalan lancar tanpa kendala dan waktu pun berjalan dengan cepat. - -