Nội dung text KULIAH IV-FITRI.pdf
PENYELAMATAN EMBRIO (EMBRYO RESCUE) Fitri Yelli, SP., M.Si., Ph.D Jurusan Agronomi dan Hortikultura Fakultas Pertanian Universitas Lampung 2021
üPenyelamatan embrio (embryo rescue) merupakan beberapa teknik secara in vitro yang tujuannya adalah untuk merangsang/mendorong perkembangan embrio yang belum matang atau embrio yang masih lemah menjadi tanaman yang viabel. üPenyelamatan embrio telah banyak digunakan untuk menghasilkan tanaman yang berasal dari persilangan dimana endosperma nya gagal berkembang atau tidak berkembang dengan baik sehingga menyebabkan terjadinya aborsi embrio
üDalam prosedur penyelamatan embrio, medium kaya nutrisi yang digunakan berperan untuk menggantikan endosperm, dengan demikian embrio tersebut dapat melanjutkan perkembangannya membentuk tahap selanjutnya. üTeknik penyelamatan embrio juga dapat digunakan untuk mendapatkan progeni atau keturunan dari hibrididasi intraspesifik yang tidak dapat menghasilkan biji yang viabel secara normal.
ü Penyelamatan dan kultur embrio yang belum matang (immature embryo) merupakan sebuah teknik untuk menyelamatkan tanaman hasil persilangan dimana embrio tidak dapat bertahan hidup (survive) secara in vivo atau menjadi dorman untuk jangka waktu yang lama. ü Penyelamatan embrio pada tanaman buah dilakukan untuk mendapatkan tanaman yang seedless melalui persilangan interploid untuk menggabungkan sifat genetik yang diberikan. ü Contoh: Persilangan interploid antara induk betina diploid monoembrionik dengan allotetraploid jantan pada program perbaikan genetik kultivar jeruk.