Nội dung text Proposal UISP Thrifty.pdf
Thrifty Daripada dibuang, Kirim ke Thrifty aja! Barik Ellen Arissya Ubah bajumu menjadi cuan baju preloved, kualitas baru! 🫶 Kiara
2 Business Owner Honorable Mention Global Milennial MUN 2nd Winner of Proposal Paper Writing issued by Universitas Indonesia Highest GPA FEB UI batch 2023 CEO of Marketing Insights Seminar and Training FEB UI Project Development UI-Startup Center Winner 1000x Innovation Challenge by Marvin FOundation 4+ Business Analyst Report 6+ Winner Business Competition Programmer Part of Jakarta Fashion Week Content Creator Fashion Brand Model Collaborated with Local Fashion Brands for Marketing Campaigns Partnered with Unilever Products for Promotional Campaigns Winning 3 business plan competitions Founding Team Barik Sunaryanto Putro Ellen Christiana Husada Arissya Chairunnisa Carmen Kiara Indraputra Business Owner Customer Experience Manager at EMTEKA 6+ Winner Business Competition Highest GPA FEB UI batch 2023
Pakaian tidak lagi sama seperti dulu, ini eranya fast fashion! Latar Belakang Berapa banyak baju baru yang Anda beli setiap tahun? Jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya, kebiasaan kita membeli pakaian sudah jauh berbeda. Pada tahun 1980, rata-rata orang hanya membeli 12 potong pakaian per tahun. Namun, hari ini, angka itu melonjak menjadi sekitar 68 potong pakaian per orang. Konsumsi pakaian secara global terus meningkat—rata-rata konsumen sekarang membeli 60% lebih banyak pakaian dibandingkan 15 tahun lalu. (BBC Future, 2020). Di Indonesia, budaya konsumsi pakaian juga meningkat pesat. Kita membeli lebih banyak pakaian dari sebelumnya— namun, apakah semua pakaian itu digunakan? Faktanya, 60% pakaian yang dibeli hanya digunakan selama satu tahun saja, dan sebagian besar akhirnya berakhir menjadi sampah. (Fibre2Fashion, 2022) Sebagai gambaran, rata-rata konsumen di Amerika Serikat membuang sekitar 37 kilogram pakaian per tahun. Di Indonesia, 66% orang membuang sedikitnya satu pakaian setiap tahunnya. Saat Anda menemukan baju yang sudah tidak terpakai di lemari, apa yang biasanya Anda lakukan? Ada tiga pilihan umum: 1.Membuang pakaian itu ke tempat sampah. Tapi apa yang terjadi? Tidak ada keuntungan, dan pakaian itu hanya menambah tumpukan limbah di lingkungan. 2.Menyumbangkan pakaian kepada orang lain. Ini niatnya mulia, tetapi Anda tidak mendapatkan apa-apa, padahal pakaian itu mungkin masih punya nilai jual. 3.Menjual di pasar loak. Tapi di sana, pakaian Anda dihargai sangat murah, bahkan baju bermerek sekalipun sering kali dihitung hanya berdasarkan berat. Rasanya tidak adil, bukan? Dari sini, muncul sebuah pertanyaan, Jadi, dengan semua opsi yang ada, apa pilihan yang terbaik dan menguntungkan? Beli banyak baju tapi dipakai sebentar 4 Untuk itu, umumnya kita memiliki tiga alternatif pilihan, Akibatnya banyak baju menumpuk tapi tidak di pakai.