PDF Google Drive Downloader v1.1


Báo lỗi sự cố

Nội dung text 01. The Importance of reducing exacerbation risk in COPD patients_ Prof. Dr. dr. Muhammad Amin, Sp.P(K), FISR.pdf

Prof. Dr. dr. Muhammad Amin, Sp.P(K) For Healthcare Professionals Only PM-ID-FVU-PPT-230026 • AD: Aug 2023 • ED: Aug 2025
Usia (Tahun) 62 Jenis kelamin: Laki-laki Keterbatasan dalam beraktivitas: • Kesulitan menaiki anak tangga, terpaksa menggunakan lift/eskalator jika ada • Tidak bisa pergi berbelanja • Cepat merasa lelah Aktivitas Sehari-hari • PPOK – didiagnosis 5 tahun lalu Kondisi Saat Ini • Terapi awal dengan Tiotropium 18 μg/hari. • Selama 2 tahun terakhir – FP/SAL 250 BID + SABA SOS Durasi Diagnosis • Peningkatan gejala, tidak mengalami eksaserbasi selama setahun terakhir • CAT - 22 • mMRC - 3 • FEV1 - 50% • EoS - 175 sel/μL Terapi Saat Ini • FP/SAL 250 BID • SABA SOS 3 – 4 kali/hari (terkadang lebih) Riwayat Merokok dan/atau paparan lainnya Riwayat Terapi • 40 pak/tahun (selama 20 tahun terakhir sampai sekarang) PPOK: Penyakit paru obstruktif kronis; SABA=short-acting beta-agonist; FP/SAL, fluticasone propionate/salmeterol; CAT; PPOK Assessment Test; mMRC=modified Medical Research Council; EOS: Eosinofil; FEV1: Forced expiratory volume in the first second; QoL: Quality of Life. 2 Skenario Kasus Pasien PM-ID-FVU-PPT-230026 • AD: Aug 2023 • ED: Aug 2025 “Tidak ada masalah saat saya berjalan dengan kecepatan normal, tetapi saya merasa kelelahan saat menaiki tangga atau tanjakan, jadi saya harus mengubah rute yang biasa saya ambil ketika berjalan pulang dari toko.” Pak IF
Pasien PPOK berisiko lebih tinggi mengalami Eksaserbasi Pasien yang Baru-baru Ini Dirawat Inap Karena Eksaserbasi1 Eksaserbasi sebelumnya yang memerlukan rawat inap adalah faktor risiko terbesar yang terkait dengan eksaserbasi di masa mendatang yang juga memerlukan rawat inap1 Pasien Dengan Riwayat Setidaknya Satu Eksaserbasi2 Prediktor terkuat dari risiko eksaserbasi adalah eksaserbasi yang diobati dengan antibiotik atau kortikosteroid sistemik dalam 12 bulan sebelumnya2 Pasien Dengan Pemburukan Fungsi Paru dan Gejala2 Eksaserbasi menjadi lebih sering dan makin berat seiring penurunan FEV1 2 Pemburukan tingkat kualitas hidup, termasuk gejala, dikaitkan dengan peningkatan risiko eksaserbasi2 Referensi: 1. Müllerova H, et al. Chest. 2015;14(4):999-1007. 2. Hurst JR, et al. N Engl J Med. 2010;363(12):1128-1138. FEV1: Forced expiratory volume in the first second; PPOK: Penyakit paru obstruktif kronis. 3 PM-ID-FVU-PPT-230026 • AD: Aug 2023 • ED: Aug 2025
Insiden yang ditandai dengan peningkatan dyspnoea dan/atau batuk dan sputum yang memburuk dalam < 14 hari yang dapat disertai dengan - Takipnea dan/atau takikardi, dan - sering dikaitkan dengan peningkatan inflamasi lokal atau sistemik yang disebabkan oleh infeksi, polusi, atau kontaminasi lain terhadap saluran pernapasan1 Eksaserbasi PPOK (EPPOK) Gejala PPOK yang paling umum termasuk dyspnoea, batuk kronis, produksi sputum, mengi, dada sesak, dan kelelahan1 • Gejala biasanya memburuk seiring progresivitas penyakit2 • Dengan penurunan fungsi paru, gejala PPOK dapat menjadi lebih berat3 Gejala PPOK Menurut GOLD Report 2024: Gejala & Eksaserbasi Karakteristik utama yang perlu dievaluasi dalam penilaian pasien dengan PPOK1 PPOK: Penyakit paru obstruktif kronis; GOLD=Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease; OCS=oral corticosteroid. Referensi: 1. GOLD Report 2024. Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease. Diakses dari www.goldcopd.org pada Desember 2023. 2. Han MK, Lazarus SC. In: Mason RJ, et al, eds. Murray & Nadel’s Textbook of Respiratory Medicine. 6th ed. Elsevier Saunders; 2016:767-785. 3. Sutherland ER, Cherniack RM. N Engl J Med. 2004;350(26):2689-2697. PM-ID-FVU-PPT-230026 • AD: Aug 2023 • ED: Aug 2025 4

Tài liệu liên quan

x
Báo cáo lỗi download
Nội dung báo cáo



Chất lượng file Download bị lỗi:
Họ tên:
Email:
Bình luận
Trong quá trình tải gặp lỗi, sự cố,.. hoặc có thắc mắc gì vui lòng để lại bình luận dưới đây. Xin cảm ơn.