Nội dung text Regular TKA 1 - Bahasa Indonesia 2025_2026 - Pembahasan.pdf
Pilihan D tidak tepat karena konsol (nit kendali [misalnya terminal] yang dapat digunakan oleh pengguna untuk berkomunikasi dengan komputer) tidak selalu daring. Pilihan E tidak tepat karena penjelasan tersebut merupakan definisi gim luring. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah B. 2. Teks ini digunakan untuk menjawab soal berikut. Fenomena meningkatnya kecanduan gawai di kalangan remaja menimbulkan berbagai konsekuensi sosial yang signifikan. Banyak remaja yang menghabiskan lebih dari enam jam per hari di depan layar, baik untuk berinteraksi di media sosial maupun untuk bermain gim daring. Meskipun teknologi menawarkan kemudahan akses informasi, penggunaan yang berlebihan dapat menghambat perkembangan keterampilan sosial secara langsung. Di sisi lain, sebagian orang tua merasa kesulitan mengawasi aktivitas daring anak mereka. Hal ini terjadi karena kurangnya literasi digital sehingga komunikasi antaranggota keluarga menjadi berkurang. Akibatnya, jarak emosional dalam keluarga kian melebar. Padahal, hubungan emosional yang sehat terbukti berperan penting dalam membentuk karakter remaja yang tangguh menghadapi tekanan sosial. Namun, fenomena ini tidak sepenuhnya negatif. Beberapa komunitas remaja memanfaatkan media digital untuk kegiatan produktif, seperti belajar bahasa asing, mengikuti kursus daring, dan mengembangkan keterampilan desain grafis. Sayangnya, jumlah mereka masih lebih sedikit jika dibandingkan dengan kelompok yang terjebak konsumsi konten hiburan tanpa batas. Oleh karena itu, diperlukan program literasi digital yang terstruktur dan berkelanjutan untuk mengarahkan penggunaan gawai secara bijak. Jika tidak ada intervensi tepat, risiko yang muncul meliputi gangguan konsentrasi, penurunan prestasi akademik, serta isolasi sosial.Oleh karena itu, sekolah dan keluarga harus bekerja sama, bukan hanya memberi batas waktu penggunaan gawai, melainkan juga menyediakan alternatif kegiatan yang merangsang interaksi langsung. Dengan pendekatan ini, diharapkan remaja dapat memanfaatkan teknologi sebagai sarana pemberdayaan, bukan sekadar hiburan yang menguras waktu. Bagan yang tepat untuk menggambarkan bagian-bagian penting dalam teks tersebut adalah .... a. b. c.
Latar tempat dan fenomena utama yang dibahas dalam teks ditunjukkan oleh pernyataan ... a.Tambang emas aktif yang menjadi objek penelitian arkeolog. b.Wilayah pinggiran kota yang menjadi pusat penelitian simbol gua. c.Seorang mahasiswa geologi meneliti lorong tambang peninggalan Belanda. d.Mantan kepala penambang membimbing penelitian tentang sejarah desa. e.Desa kecil bernama Sindanglaya yang menyimpan sejarah tambang emas. Pembahasan Soal ini menguji pemahaman tekstual dengan subkompetensi mengidentifikasi latar tempat dan fenomena utama dalam teks. Latar tempat yang digambarkan adalah desa kecil bernama Sindanglaya yang berada di pinggiran kota dan pernah memiliki tambang emas bawah tanah. Fenomena utama yang dibahas adalah sejarah tambang emas yang kini sudah tidak beroperasi tetapi masih menyisakan cerita, misteri, dan penelitian yang dilakukan oleh Raka. Latar tempat dan fenomena dalam bacaan tersebut adalah desa kecil bernama Sindanglaya yang menyimpan sejarah tambang emas sehingga jawaban yang tepat adalah E. Pilihan A tidak tepat karena tambang di Sindanglaya tidak lagi aktif, melainkan tinggal cerita sejarah, sehingga bertentangan dengan frasa “tambang emas aktif ”. Pilihan B tidak tepat karena simbol-simbol gua hanya menjadi bagian kecil dari temuan Raka dan bukan pusat penelitiannya, sehingga tidak mewakili fenomena utama yang dibahas dalam teks Pilihan C tidak tepat karena meskipun benar Raka adalah mahasiswa geologi yang meneliti tambang peninggalan Belanda, pernyataan ini menyoroti subjek dan aktivitasnya, bukan latar tempat dan fenomena utama. Pilihan D tidak tepat karena Pak Umar tidak membimbing penelitian secara formal, ia hanya memberikan informasi dan cerita berdasarkan pengalamannya sebagai mantan kepala penambang. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah E. 4. Teks ini digunakan untuk menjawab soal berikut. Di pinggir kota yang telah menjelma menjadi kawasan metropolitan, terdapat sebuah desa kecil bernama Sindanglaya. Meski wilayahnya sempit, Sindanglaya menyimpan sejarah panjang tentang tambang emas bawah tanah yang kini tinggal cerita.Namun, kisah itu belum benar-benar berakhir. Raka, mahasiswa jurusan Geologi semester akhir, memutuskan untuk mengangkat sejarah tambang itu sebagai topik skripsinya. Ia datang dengan alat seismograf, peta geostruktural, dan drone untuk survei udara. Meski warga menganggap tambang itu berbahaya dan mistis, Raka tetap menyusuri lorong-lorong tua dengan penuh kehati-hatian. Berhari-hari ia tinggal di rumah Pak Umar, mantan kepala penambang yang kini hidup dari hasil menjual kerajinan batu akik. Dari Pak Umar, Raka mendengar istilah asing seperti shaft, vein, dan ore body yang dulu digunakan Belanda dalam sistem penambangan bawah tanah. Kata-kata itu terekam kuat dalam catatan lapangan Raka. Namun, saat Raka menemukan dinding gua yang bergambarkan simbol-simbol aneh, ia ragu. Apakah ini bagian dari sistem pengamanan kolonial atau hanya corat-coret anak kampung? Keraguannya bertambah saat kamera drone merekam bayangan manusia di lorong sempit, padahal lokasi itu seharusnya tertutup. Malamnya, Raka menulis sesuatu dalam jurnalnya: “Kenyataan dan mitos sering kali berpadu dalam ruang yang sama. Antara fakta geologis dan jejak kolonial, terdapat cerita yang tak selalu bisa dipecahkan oleh alat ilmiah.” Sindanglaya, meskipun kecil, memaksanya menafsir ulang batas antara sains dan kepercayaan. Namun, di situlah letak nilai sejatinya.