PDF Google Drive Downloader v1.1


Báo lỗi sự cố

Nội dung text 98. Jessi, Devoir.docx



Mereka beradu pandang, saling bertatap dengan menahan kesal. Tangan Jessi sudah mengepal kuat. Mungkin kalau akal sehatnya hilang, tangan itu sudah melayang untuk menampar laki-laki di hadapannya. Jessi berusaha untuk tenang. Matanya menutup rapat sembari menghela napas panjang. Tapi saat ia membuka mata lagi, Dirga sudah lenyap dari hadapannya. Ternyata laki-laki itu pergi begitu saja meninggalkan Jessi. “Hei, tunggu!” Jessi mengejar, menyamakan langkah kaki Dirga yang lebih lebar. Maklum, tinggi mereka berbeda signifikan. Dirga hampir 180 cm sementara Jessi hanya 165 cm. “Lo beneran pengen ngacauin semuanya?” “Enggak,” sahut Dirga, cepat. “Gue bantuin. Kita ke coffee shop deket sini aja.” “Gue gak ada duit.” Lagi-lagi Jessi menghela napasnya. Tangannya mengepal. “Ya, udah. Di kos lo aja!” “Terserah.” Terserah? Jessi sempat bingung dengan jawaban itu, tapi dia memilih untuk mengikuti Dirga ke parkiran kampus. Dia terus mengekor sampai mereka berdiri di samping motor matic. Bukan motor matic keluaran baru atau harganya mahal. Motor matic biasa yang umurnya sudah cukup tua. Diam-diam Jessi menerka soal background finansial Dirga di dalam kepalanya. “Ngapain?” tanya Dirga saat meraih helmnya dari spion. Dia seolah tak peduli Jessi masih berdiri di sampingnya, lalu memakai helm dan naik begitu saja. “Lo masih mau ngotot bantuin gue?” tanya Dirga lagi sembari mencari kunci motornya dari saku celana. Dengan rasa kesal yang masih memuncak, Jessi tak berpikir panjang dan langsung naik di jok belakang. Tentu, itu membuat Dirga langsung menoleh ke belakang dengan tatapan tak suka. “Mau ngapain, woi!” “Buruan jalan. Apapun yang terjadi, tugas lo harus kelar malam ini.”
Dirga sempat diam, menatap Jessi dengan tajam dari balik visor helmnya. Tak kunjung turun penumpang gelap itu, ia hanya bisa menghela napas, lalu menyalakan kontak. Dengan terpaksa dia mulai melajukan motornya perlahan meninggalkan parkiran kampus untuk menuju ke kosnya. Untungnya, kos nya masih berada di sekitar kampus. Jessi tak perlu memakai helm untuk menghindari polisi. Di sepanjang perjalanan mereka tak bertukar kata. Jessi cuma diam, berusaha menyeimbangkan posisi duduknya saat Dirga sedikit ugal. Duduk mereka diusahakan terus berjarak. Sampai akhirnya motor itu berhenti di depan sebuah kosan dua tingkat. “Turun dulu,” ucap Dirga. Jessi menurut. Dirga memasukkan motornya ke dalam. Dia melepas helmnya dan melenggang masuk begitu saja tanpa mengajak Jessi. “Anjir,” gumam Jessi ketika melihat Dirga melangkah masuk tanpa mengajaknya. Dia langsung menyusul dengan cepat, naik ke lantai dua, terus mengekor sampai berhenti di depan pintu bertuliskan 023. Dirga mencari kunci kosannya di dalam tas. Padahal dia melihat jelas Jessi sudah berdiri di sampingnya, tapi keberadaannya itu seakan tak kasat mata. Dia langsung buka pintu kosannya, setelah itu seperti membiarkan Jessi masuk ke dalam dan menguncinya. “Jangan berantakin apapun,” ucap Dirga sembari meletakkan tasnya di meja belajar. Jessi masih diam. Wajahnya masih nampak kesal, tapi diam-diam dia memperhatikan seisi kamar kosan Dirga. Barangnya masih sedikit. Hanya lemari, meja belajar, ranjang dan koper yang ada di atas lemari. Diam-diam juga Jessi menaksir harga sewa kosan itu perbulan. Tidak terlalu mahal maupun murah, tapi cukup nyaman untuk kosan yang kamar mandinya ada di dalam kamar. Dengan santainya Dirga melepas jaket, lalu digantungkan di balik pintu. Setelah kaos kakinya juga dilepas, tubuhnya langsung dihempaskan ke ranjang. Matanya terpejam sembari menghela napas panjang—sama sekali tak peduli Jessi masih berdiri di tempatnya. “Lo mau berdiri di situ sampe kapan?” tanya Dirga setelah menutup matanya dengan lengan. Dagunya berkerut, tanda Jessi menahan bibirnya untuk tidak berkata kasar, lalu menarik kursi meja belajar. Jessi duduk di sana, mengeluarkan alat tulis dari tas.

Tài liệu liên quan

x
Báo cáo lỗi download
Nội dung báo cáo



Chất lượng file Download bị lỗi:
Họ tên:
Email:
Bình luận
Trong quá trình tải gặp lỗi, sự cố,.. hoặc có thắc mắc gì vui lòng để lại bình luận dưới đây. Xin cảm ơn.