PDF Google Drive Downloader v1.1


Báo lỗi sự cố

Nội dung text 1148 - #052 - Gita Muthe Eli - Unintended Inclusion.pdf


Jadwal yang selesai lebih malam dari biasanya ditambah dengan perjalanan yang akan mereka tempuh di pagi hari selanjutnya membuat rombongan kali ini langsung dipulangkan ke hotel untuk makan malam dan beristirahat. Begitu tiba di hotel makan malam yang telah disediakan pun segera dibagikan. Dengan selesai dibagikannya makan malam ke semua gadis dan staff yang terlibat, agenda hari ini pun secara resmi selesai dan rombongan kali ini pun berpencar mengikuti keinginannya masing-masing. Malam yang sudah cukup larut membuat beberapa gadis memilih untuk langsung kembali ke kamarnya dan beristirahat. Beberapa gadis lainnya yang masih memiliki energi lebih memilih untuk makan bersama-sama di lobby hotel tempat mereka menginap dan bersosialisasi di situ. Beberapa gadis lainnya yang ingin menyapa penggemarnya lantas membawa makanannya ke dalam kamarnya untuk makan sambil melakukan live. Beberapa gadis lainnya lagi memilih untuk makan bersama-sama dan ngerumpi di kamar salah satu dari mereka. Gita, Muthe, dan Eli masuk ke dalam kategori yang terakhir. - “Te, Git, gw ke kamar lo berdua aja ya”, ucap Eli Gita dan Muthe yang kebetulan sekamar menjadi tempat yang sempurna untuk Eli ikut makan bersama mereka di kamar mereka. Hal inilah yang membuatnya langsung mengusulkan kamar keduanya untuk menjadi tempat mereka makan dan berkumpul. Namun tidak seperti biasanya Muthe dan Gita tidak langsung mengiyakan Eli dan untuk sesaat singkat mereka bertukar sebuah tatapan yang tentu mengundang curiga. “Lah kok tumben ga langsung oke guys? Pake lirik-lirikan lagi barusan, kenapa? Ga mau makan bareng? Mau di kamar sendiri-sendiri aja?”, pancing Eli
Persahabatan yang telah ia jalin dengan Muthe dan Gita selama ini membuatnya tahu persis bahwa keduanya tidak akan tersinggung dan begitupun sebaliknya, apapun jawaban mereka, Eli juga tidak akan tersinggung. Eli, Gita, dan Muthe sama-sama mengerti bahwa meski mereka bersahabat dekat dan meski mereka sama-sama memiliki kegiatan yang sama sebagai seorang gadis gadis, mereka tetap memiliki kehidupan pribadinya masing-masing yang tidak harus diketahui penuh oleh satu sama lain. Hal ini jugalah yang membuat ketiganya memilih untuk makan bersama-sama karena obrolan obrolan mereka akan dapat berjalan santai dan tidak menguras tenaga sebanyak itu. “Ga sih Li, ga sibuk ga kenapa-kenapa kok”, balas Gita Meski Gita mengelak, dari raut wajahnya saat ini Eli dapat merasa adanya sesuatu yang disembunyikan darinya “Di kamar lo aja deh ceu! Lo sekamar sama Lia kan hari ini? Gw barusan liat Lia ada di lobby lagi ngerumpi. Kita di kamar lo aja ya!”, ucap Muthe tepat setelah Gita “Oh yaudah kamar gw aja deh kalo gitu! Sok!”, balas Eli tanpa mengambil pusing Tidak bisa dipungkiri bahwa setelah menjalani perjalanan ke Surabaya menggunakan bus lalu perform hingga semalam ini, dirinya tidak lagi memiliki energi atau niatan apapun untuk berdebat atau kepo walaupun perangai Muthe dan Gita tetap pelik di matanya. Di sisi lain Muthe dan Gita langsung buru-buru mendorong Eli untuk segera memandu mereka ke kamarnya begitu Eli menjawab. *** Ting! Suara dering HP Gita yang terdengar keras saat ketiga gadis asyik mengobrol langsung membuat Gita mengalihkan pandangannya ke arah hpnya. “Tumben-tumbenan ada ringtonenya Git”, ucap Eli menanggapi suara barusan Gita hanya membalas dengan tersenyum singkat sebelum mengecek hpnya.
Dapat dilihat langsung oleh Eli dan Muthe tingkah laku Gita yang lantas terlihat kegirangan chatting dengan seseorang. “Si Gita abis putus kemaren sekarang ada deket sama siapa Te?”, bisik Eli pada Muthe “Ga tau tuh. Move onnya ga selama terakhir kali putus ya”, balas Muthe sambil tersenyum melihat ke arah Gita Entah mengapa Eli merasa Muthe sepertinya tahu lebih banyak dari itu. “Gits! Lo lagi deket sama siapa sih? Kasih tau dong! Mana tau gw juga tau orangnya kan”, ucap Eli sambil mendekat ke arah Gita Secara spontan Gita langsung mengunci layar hpnya. “Eh-eh tidak bisa. Gw belom mau cerita Li”, ucap Gita “Baru aja mulai pdkt kah? Takut ga jadi?”, goda Eli “Heheheh ada deh! Eh Te, gw udah mau balik kamar nih, lo mau ikut ga?”, ucap Gita buru-buru mengutarakan niatnya untuk kabur dari ceceran pertanyaan Eli “Hah? Cepet amat?”, balas Muthe “Iya nih. Mau ikutan ga?”, jawab Gita sambil tersenyum Entah mengapa senyum Gita dan kata-kata yang terucap dari mulutnya seperti mengandung makna lain untuk Eli yang mendengarnya. Anehnya Muthe yang sebelumnya terlihat belum siap kembali ke kamarnya sendiri tiba-tiba beranjak bangun cepat dari kasurnya. “Balik dulu ya ceu! Good night!”, ucap Muthe lebih dahulu sebelum Gita mengucapkan hal yang sama kepada Eli Tanpa membuang waktu lebih lama lagi mereka berdua pun meninggalkan Eli sendirian di dalam kamar hotelnya. -

Tài liệu liên quan

x
Báo cáo lỗi download
Nội dung báo cáo



Chất lượng file Download bị lỗi:
Họ tên:
Email:
Bình luận
Trong quá trình tải gặp lỗi, sự cố,.. hoặc có thắc mắc gì vui lòng để lại bình luận dưới đây. Xin cảm ơn.