PDF Google Drive Downloader v1.1


Report a problem

Content text Scene #008 - Exploration Class I.pdf

Suksesnya photobook pertama yang dirilis di bawah nama studio 48Shades membuat Dimas begitu bersemangat untuk memulai photobook keduanya. Ide demi ide pun dilontarkan olehnya di dalam ruang meeting kepada Raka, Revan, Harjo, dan beberapa orang lainnya yang terlibat langsung di dalam proses produksi. Dibawa santai meski penuh dengan semangat, meeting kali ini tak terasa menghabiskan waktu hampir seharian. Ide demi ide dibahas dan dikupas tuntas satu per satu. Dari segi konsep, setting, property, dan hal-hal yang berkaitan lainnya pun dibahas secara mendetail di dalam ruang rapat. Pikiran, usulan, ide, dan gagasan terus ditukarkan oleh para peserta rapat. Ketika semua ide yang ada sudah dibahas, voting pun dilakukan untuk memilih ide mana yang akan menjadi landasan untuk photobook selanjutnya. - “Oke dari voting berarti udah fix ya konsep yang kita akan pake buat photobook selanjutnya”, pungkas Raka Di belakangnya terdapat sebuah papan tulis yang mendaftarkan ide-ide apa saja yang dirasa mungkin untuk dilakukan dan perolehan suara yang didapat oleh masing-masing ide. “Yes!”, ucap Dimas dengan penuh semangat “Mantap-mantap!”, celetuk Revan yang tidak kalah bersemangat dari Dimas Secara keseluruhan suasana di dalam ruang rapat terasa penuh akan semangat dan antusiasme yang tinggi. Perasaan yang sama pun dirasakan oleh Raka selaku pemegang keputusan utama. - Bagaimana tidak?
Dari semua ide yang ada ide yang terpilih kali ini memang yang paling bagus. Dari segi konsep apa yang terpilih memang sudah sering dilakukan. Namun justru di bagian itu yang membuatnya lebih memikat. Dari segi infrastruktur, gedung 48Shades sudah siap sedia untuk langsung shooting di hari itu juga jika mau. Dari segi pemeran jelas kebanyakan dari gadis-gadis sanggar yang terlibat dengan P1148 masuk ke dalam konsep kali ini. Tinggal perihal memilih siapa saja yang sekiranya akan terlibat dalam project kali ini. Alhasil setelah melalui proses rapat yang panjang dan voting, ide Dimas yang meliputi ruang kelas dan seragam sekolah diusung untuk menjadi tema photobook 48Shades edisi kedua. - Setelah memilih konsep utama photobook kedua, rapat selanjutnya pun digelar. Komposisi peserta rapat kali ini sedikit berbeda dengan bergabungnya Firman, Ryutaro, dan Bang Uta sebagai petinggi sanggar yang suaranya memiliki bobot terbesar di antara stakeholders yang lainnya. Kemudian berhubung topik yang menjadi perbincangan pada rapat kali ini adalah siapa-siapa saja yang sekiranya akan dipilih untuk berpartisipasi pada project kali ini, kehadiran Ryutaro dan Firman yang sudah bekerja sama dengan para gadis jauh lebih lama dari Raka dan Revan dapat memberikan masukan-masukan yang berbobot. Rapat pun berlangsung dengan khusyuk. Satu per satu gadis yang sudah menandatangani kontrak bersama P1148 dibahas dan diperdebatkan. Para gadis sanggar dinilai berdasarkan kriteria-kriteria yang ada dan yang terpenting kecocokan mereka dengan konsep yang diusung kali ini. Akhirnya setelah melalui proses rapat yang tidak kalah panjangnya dari yang pertama, rapat kedua inipun menghasilkan nama-nama gadis sanggar yang available dan dirasa paling cocok dengan konsep yang diusung.
Fiony, Lia, Gracie, dan Ella. Itulah keempat gadis yang akan berpartisipasi pada photobook edisi dua ini. - Selaku pemilik dan penanggung jawab project, Dimas terlihat puas akan pilihan anggota yang akan berpartisipasi ke dalam photobook edisi kedua ini. Hal ini disebabkan keempat gadis yang terpilih meski sudah berumur lebih dari 18 tahun dan sudah menjadi mahasiswa memiliki paras dan perawakan yang masuk ke dalam konsep yang diusungnya. Dengan persetujuan semua pihak yang terlibat di ruang rapat ini, secara resmi jadwal photoshoot untuk photobook kedua ini pun langsung ditetapkan. Adanya Firman, Ryutaro, dan Bang Uta yang terlibat pada rapat kedua membuat koordinasi sanggar dengan P1148 dapat berlangsung dengan sangat mulus. Tanpa mengalami kendala sedikitpun jadwal keempat gadis yang terpilih lantas langsung disesuaikan untuk photoshoot kali ini. Oleh sebab itu di siang hari dimana Chika berangkat ke Bali untuk terlibat dalam proyek orientasi bersama para petinggi Afiga, Fiony, Ella, Gracie, dan Lia berangkat untuk menjalani peran mereka di gedung 48Shades. - Hari yang dijadwalkan pun tiba. Sesuai jadwal keempat gadis yang sudah berkumpul di lobby gedung 48Shades akan menghabiskan waktu mereka dari siang hari ini hingga malam nanti. Jika diperlukan mereka berempat juga siap untuk menginap dan mengingat ada gadis-gadis lainnya yang dapat mendukung alibi mereka kepada keluarga masing-masing, hal tersebut sangat mudah untuk dilakukan. Pertama-tama sebelum mereka mengawali hari ini mereka berkenalan terlebih dahulu dengan orang-orang yang akan terlibat pada produksi hari ini.
Dimulai dari Dimas, Harjo, lalu Sugi, satu per satu mereka gantian memperkenalkan diri mereka di hadapan para gadis dan begitupun sebaliknya. Untuk photoshoot hari ini Revan tidak ikut berpartisipasi karena adanya hal lain yang perlu ia lakukan. Oleh sebab itu ia digantikan oleh Raka yang langsung menuju ke lokasi setelah mengantar Chika ke airport. Begitu Raka tiba di lokasi, ia langsung bergegas menuju ke lokasi shooting hari ini. - Sesuai dengan konsep yang diusung, set yang akan digunakan pada hari ini adalah sebuah ruangan di gedung 48Shades yang dibentuk dan didekor bagaikan sebuah kelas. Lengkap dengan meja, kursi, papan tulis, meja guru, dan locker di bagian belakang ruangan, nuansa sekolah dan kelas terasa begitu kental. Tanpa terkecuali, semua orang yang terlibat pada shooting kali ini dapat merasakan bak kembali ke bangku sekolah lagi saat mereka melangkah masuk ke dalam ruangan ini.

Related document

x
Report download errors
Report content



Download file quality is faulty:
Full name:
Email:
Comment
If you encounter an error, problem, .. or have any questions during the download process, please leave a comment below. Thank you.