PDF Google Drive Downloader v1.1


Report a problem

Content text (281224) Pretest Literasi B. Indonesia - Pa Tri.pdf

PAKET 1 TEKS 2, Peran literasi digital dalam menghadapi era informasi. Era informasi, ditandai dengan banjirnya informasi melalui platform digital, menuntut kemampuan literasi digital yang mumpuni. Literasi digital bukan sekadar kemampuan menggunakan perangkat digital, melainkan juga kemampuan untuk mengevaluasi, menganalisis, dan mensintesis informasi secara kritis. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Computers in Human Behavior (Ferrari, 2013) menekankan bahwa literasi digital mencakup kompetensi kognitif, teknis, dan sosial-emosional. Kompetensi kognitif berkaitan dengan kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah dalam konteks digital. Kompetensi teknis berkaitan dengan kemampuan menggunakan perangkat dan aplikasi digital. Sementara itu, kompetensi sosial-emosional berkaitan dengan kemampuan berinteraksi dan berkolaborasi secara daring dengan etika dan tanggung jawab. Namun, definisi dan ruang lingkup literasi digital masih menjadi perdebatan di kalangan ahli. Bawden (2001), dalam artikelnya di Journal of Documentation, mengkritik pandangan yang terlalu sempit terhadap literasi digital yang hanya berfokus pada aspek teknis. Ia berpendapat bahwa literasi digital seharusnya lebih menekankan pada pemahaman informasi dan kemampuan menggunakan informasi tersebut secara efektif. Di sisi lain, Gilster (1997), dalam bukunya Digital Literacy, menekankan pentingnya kemampuan navigasi dan pencarian informasi di internet sebagai bagian integral dari literasi digital. Kontroversi ini menunjukkan bahwa literasi digital merupakan konsep yang kompleks dan multidimensional. Data dari laporan Digital 2023: Global Overview Report yang dirilis oleh We Are Social dan Meltwater menunjukkan bahwa penetrasi internet global mencapai 64,4% pada awal 2023. Angka ini mengindikasikan bahwa sebagian besar populasi dunia telah terpapar dengan informasi digital. Namun, paparan terhadap informasi digital tidak otomatis menjamin tingkat literasi digital yang tinggi. Justru, banjir informasi yang tidak terfilter dapat memicu disinformasi dan misinformasi. Oleh karena itu, pengembangan literasi digital menjadi krusial untuk menghadapi tantangan era informasi. Soal: 1. Menurut Ferrari (2013), kompetensi apa saja yang mencakup literasi digital? a. Hanya kompetensi teknis. b. Hanya kompetensi kognitif. c. Hanya kompetensi sosial-emosional. d. Kompetensi kognitif, teknis, dan sosial-emosional. e. Kompetensi berbahasa asing dan matematika. 2. Apa perbedaan pendapat Bawden (2001) dan Gilster (1997) mengenai literasi digital? a. Bawden menekankan aspek teknis, sedangkan Gilster menekankan aspek sosial-emosional. b. Bawden menekankan pemahaman informasi, sedangkan Gilster menekankan kemampuan navigasi dan pencarian informasi. c. Bawden dan Gilster memiliki pendapat yang sama persis. d. Bawden menekankan pentingnya perangkat digital, sedangkan Gilster menekankan pentingnya konten digital. e. Bawden berpendapat literasi digital tidak penting, sedangkan Gilster berpendapat sangat penting. 3. Mengapa paparan terhadap informasi digital tidak otomatis menjamin tingkat literasi digital yang tinggi? a. Karena semua informasi digital selalu benar dan akurat seiring perubahan sosial
b. Karena semua orang sudah memiliki kemampuan literasi digital yang sama. c. Karena banjir informasi yang tidak terfilter dapat memicu disinformasi dan misinformasi. d. Karena internet hanya berisi konten positif dan negative e. Karena semua orang mampu mengevaluasi informasi secara kritis. 4. Berdasarkan data Digital 2023: Global Overview Report, apa implikasi dari tingginya penetrasi internet global terhadap kebutuhan literasi digital? a. Kebutuhan literasi digital semakin menurun. b. Kebutuhan literasi digital tidak relevan lagi. c. Semua orang di dunia sudah melek digital d. Literasi digital hanya dibutuhkan di negara-negara berkembang e. Kebutuhan literasi digital semakin krusial untuk menghadapi disinformasi dan misinformasi. 5. Jika data penetrasi internet global menunjukkan tingginya paparan terhadap informasi digital, dan Bawden menekankan pentingnya pemahaman informasi, manakah pernyataan yang paling tepat? a. Tingginya paparan informasi digital otomatis menjamin pemahaman informasi yang baik. b. Pentingnya pemahaman informasi yang merupakan fokus utama literasi digital c. Pendapat Bawden bertentangan dengan data penetrasi internet global. d. Data penetrasi internet global tidak relevan dengan konsep literasi digital. e. Aspek teknis literasi digital lebih penting daripada pemahaman informasi. PAKET 2 Teks1, dengan wacana keragaman dan toleransi antar umat beragama Indonesia, sebuah negara kepulauan yang membentang dari Sabang sampai Merauke, dikenal dengan keanekaragaman budaya dan agama. Lebih dari 1.300 suku bangsa dengan bahasa, adat istiadat, dan kepercayaan yang berbeda-beda hidup berdampingan di negeri ini. Keragaman ini bukanlah sebuah hambatan, melainkan sebuah kekayaan yang tak ternilai harganya. Bhinneka Tunggal Ika, semboyan bangsa Indonesia yang berarti "Berbeda-beda tetapi tetap satu," menjadi landasan kuat bagi persatuan dan kesatuan di tengah perbedaan. Toleransi antarumat beragama merupakan salah satu pilar penting dalam menjaga keharmonisan bangsa. Sejarah Indonesia telah mencatat berbagai contoh praktik toleransi yang tumbuh subur di masyarakat. Misalnya, tradisi "Ngaben" di Bali yang merupakan upacara kremasi jenazah, dihormati pula oleh masyarakat dari agama lain. Begitu pula perayaan hari-hari besar keagamaan, seperti Idul Fitri, Natal, Waisak, dan Nyepi, dirayakan dengan penuh suka cita oleh seluruh masyarakat, tanpa memandang perbedaan agama. Namun, tantangan dalam menjaga toleransi dan kerukunan antarumat beragama tetap ada. Isu-isu intoleransi dan radikalisme masih sesekali muncul dan mengancam persatuan bangsa. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk terus menanamkan nilai-nilai toleransi, saling menghormati, dan menghargai perbedaan. Pendidikan memegang peranan penting dalam menanamkan nilai-nilai ini sejak dini. Melalui pendidikan, generasi muda dapat memahami pentingnya keragaman dan menghargai perbedaan sebagai sebuah kekuatan, bukan sebagai sumber konflik. Selain pendidikan formal, peran tokoh agama, tokoh masyarakat, dan media massa juga sangat penting dalam mempromosikan toleransi dan kerukunan. Narasi-narasi yang menyejukkan, pesan- pesan perdamaian, dan contoh-contoh praktik toleransi perlu terus disebarluaskan agar dapat
menginspirasi dan memperkuat persatuan bangsa. Dengan demikian, keragaman budaya dan agama di Indonesia dapat terus menjadi sumber kekuatan dan kebanggaan bagi seluruh rakyat Indonesia. 6. Apa gagasan utama yang ingin disampaikan penulis dalam teks tersebut? a. Sejarah praktik toleransi di Indonesia. b. Tantangan dan upaya menjaga toleransi antarumat beragama di Indonesia. c. Peran pendidikan dalam menanamkan nilai-nilai toleransi. d. Keanekaragaman budaya dan agama sebagai kekayaan Indonesia. e. Peran tokoh agama dan media massa dalam mempromosikan toleransi. 7. Contoh praktik toleransi yang disebutkan dalam teks adalah... a. Perayaan hari kemerdekaan Indonesia. b. Tradisi Ngaben di Bali dan perayaan hari-hari besar keagamaan. c. Peran tokoh agama dalam menyelesaikan konflik. d. Penyebaran narasi-narasi perdamaian oleh media massa. e. Pendidikan formal yang menanamkan nilai-nilai toleransi. 8. Mengapa penulis menekankan pentingnya pendidikan dalam konteks toleransi? a. Karena pendidikan merupakan satu-satunya cara untuk mencegah konflik. b. Karena pendidikan dapat menanamkan nilai-nilai toleransi sejak dini kepada generasi muda. c. Karena pendidikan merupakan tanggung jawab pemerintah. d. Karena pendidikan dapat menghapus perbedaan agama dan budaya. e. Karena pendidikan dapat menghasilkan tokoh agama dan masyarakat yang toleran. 9. Berdasarkan teks, apa konsekuensi jika nilai-nilai toleransi tidak ditanamkan dengan baik? a. Indonesia akan kehilangan identitas budayanya. b. Akan terjadi peningkatan jumlah orang yang pindah agama.
c. Ancaman isu toleransi dan radikalisme terhadap persatuan-kesatuan bangasa d. Perekonomian Indonesia akan mengalami kemunduran seiring menguatnya isu toleransi e. Isu tolernasi akan menyrutkan dukkungan negara-negara lain untuk Indonesia dimasa datang 10. Kalimat manakah yang merupakan opini penulis dalam teks tersebut? a. Indonesia memiliki lebih dari 1.300 suku bangsa. b. Tradisi Ngaben merupakan upacara kremasi jenazah. c. Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan bangsa Indonesia. d. Keragaman sebuah kekayaan yang tak ternilai harganya. e. Perayaan Idul Fitri, Natal, Waisak, dan Nyepi dirayakan di Indonesia.

Related document

x
Report download errors
Report content



Download file quality is faulty:
Full name:
Email:
Comment
If you encounter an error, problem, .. or have any questions during the download process, please leave a comment below. Thank you.