Title (Mech1) MMP SOP 140. F 93 Mengganti Hose Water Cooling System.pdf ✅

This printed is uncontrolled copy Hal. 1 STANDARD OPERATING PROCEDURES No. Dok :21 MMP-140 N0 CTS 79 FURNACE MENGGANTI HOSE WATER COOLING SYSTEM Tanggal Penerbitan :17 APRIL 2024 Tanggal Persetujuan : No. Revisi : 0 Owner: Department Plant Maint Halaman : x dari x Dibuat oleh Diperiksa oleh Disetujui oleh Disetujui oleh Process Owner Main Process Owner Business Process Manager Division Head TTD & Nama Yulius Totting Themy Salim Totok Risantono Jabatan Tanggal 1. Riwayat Revisi No. Revisi Tgl Revisi Keterangan Revisi 2. Definisi Mekanik Tehnisi atau Pekerja yang mengerti dan mampu mengerjakan tentang mechanical system serta berkompoten dan diberi wewenang untuk melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan mechanical di area Process Plant Hand Tools Adalah perkakas tangan alat bantu kerja yang di sediakan dan telah di tentukan spesifikasinya. APD Standart Adalah Alat Pelindung Diri yang standart yang digunakan di area Process Plant seperti: Safety boot, Safety helmet, Ear plug/ Ear muff, Kacamata, Baju kerja. 1 1 1 2 1 3
This printed is uncontrolled copy Hal. 2 APD Pengelasan Kacamata las dengan kepekatan yang sesuai, Masker las, Apron (Pakaian kerja las) dan sarung tangan las. 3. Ruang Lingkup a. Presedur kerja standart ini di aplikasikan sebagai pedoman untuk melakukan pekerjaan dan syarat dalam pekerjaan MENGGANTI HOSE WATER COOLING SYSTEM. b. Prosedur kerja standart ini atau SOP, tidak membuat rincian kerja secara teknis, sebab akan di rincikan secara detail dalam lembar berikutnya. c. Agar peralatan menjadi handal dan tersedia untuk operasi pabrik PT. Mitra Murni Perkasa. d. Prosedur Kerja Standart ini berlaku untuk pekerjaan peralatan komponen hose yang akan diganti saat sedang tidak beroperasi atau shutdown. 4. Tujuan a. Pekerjaan Mengganti hose pada furnace area, berlangsung aman dan baik terhadap peralatan komponen itu sendiri. b. Komponen hose water cooling system terjamin berfungsi dengan baik dan benar setiap saat dalam mendukung operasi produksi. c. Prosedur Kerja Standart ini berlaku di PT. Mitra Murni Perkasa, tidak ada safety accident maupun operation accident saat melakukan penggantian hose pada furnace area baik saat inspeksi maupun saat troubleshooting maupun pekerjaan shutdown. 5. Referensi a. UU No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. b. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No.1867 K/30/MEM/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah teknik Pertambangan yang baik. c. Risk & Crisis Management. d. General EHS. e. Job Safety Analysis. f. General Purpose Risk Assessment. g. Golden Rules PT. Mitra Murni Perkasa. 6. Tanggung Jawab posisi Tanggung Jawab Mekanik Pelaksanaan tugas dalam pekerjaan yang berkualitas dan kompoten • Melakukan kegiatan dengan cara aman dan tidak menbahayakan orang lain. • Melakukan kegiatan penggantian komponen sesuai ketentuan teknis berdasarkan rekomendasi pabrik pembuat atau instruksi kerja.
This printed is uncontrolled copy Hal. 3 • Melaporkan hasil kerja pada atasan • Melaporkan setiap ada kerusakan atau kondisi tidak aman yang ada pada equipment tersebut. Formen / Leader Penanggung jawab dalam kualitas pekerjaan dan safety prosedur • Memastikan bahwa pekerja kompoten dalam melaksanakan tugas pekerjaan nya. • Mengetahui dan memahami isi SOP yang berkaitan dengan pekerjaan sesuai job card. • Mengetahui dan memahami manual komponen yang ada di equipment tersebut. Supervisor Penanggung jawab pekerjaan dan keselamatan pekerja. • Memastikan adanya presedur instruksi atau petunjuk cara kerja yang aman untuk pekerja ter update secara berkala dan tervalidasi oleh management. • Memastikan bahwa perkakas yang akan di pakai sesuai dengan spesipikasi perusahaan dan telah melalui proses pemeriksaan rutin atau pengujian kelayakan. • Memastikan dan selalu mengikuti perkembangan tersedianya sparepart. 7. SHE HAZARD (Safety, Health, Environment) 7.1. Potensi bahaya • Bahaya mekanis, terbelit putaran • Bahaya elektrik, tersengat arus listrik.dari motor. • Bahaya tekanan. ▪ Terpapar tekanan dari dari dalam peralatan. ▪ Terpapar semburan debu. • Bahaya temperatur. ▪ Terbakar, terpapar panas dari roof. ▪ Ledakan dari area furnace. • Bahaya kimia, radiasi, dan biologis. ▪ Menghirup gas beracun. ▪ Kekurangan oksigen. • Bahaya kebisingan, terpapar kebisingan. • Bahaya gravitasi. ▪ Jatuh dari tingkat yang sama, ▪ Kejatuhan benda. • Ergonomis. ▪ Keletihan. ▪ Posisi yang tidak aman. 7.2. Alat Pelindung Diri ▪ Baju, Helmet, Kacamata, Ear muff (Ear plug), Safety boot, Sarung tangan. ▪ APD Pengelasan, Apron, Masker las, Kacamata las dengan kepekatan terukur. 7.3. Kualifikasi Personel ▪ Pendidikan minimal SMK, SMA. ▪ Mekanik yang sudah mengikuti dasar-dasar training mechanical. ▪ Sudah pernah training basic safety.
This printed is uncontrolled copy Hal. 4 7.4. Pelatihan atau Kompetensi yang diperlukan ▪ Training Basic Mechanical. ▪ Training Basic Safety. 8. Prosedur o Melengkapi persyaratan dan perlengkapan kerja. • Jumlah pekerja minimal 4 orang. • Pekerja sudah mengikuti semua pelatihan dasar-dasar keselamatan kerja (Basic Safety) • Pekerja harus sudah mengikuti semua persyaratan keselamatan kerja ataupun persyaratan kerja lainnya yang diatur oleh masing-masing lokasi kerja. o Persyaratan keselamatan kerja • Gunakan APD standart dan APD tambahan sarung tangan. • Lakukan prosedur Isolation (Lock Out & Tag Out) – LOTO dan Permit to Work (PTW). .. o Perkakas kerja yang dibutuhkan. o Material hoses sesuai lokasi kerja yang diganti. Nama perkakas Ukuran Jumlah minimal 1. Kunci clamp hose 2. Kunci inggris 3. Palu 4. Gergaji besi 5. Cutter 6. Obeng plate 7. Obeng bunga. 8. Chain block 9. Webbing Sling (Sling belt) 10. Hand tools Standart 8 inci 2 kg 1 set 1 set 1⁄4 x 5 inci 1⁄4 x 5 inci 1⁄2 ton 1⁄2 ton Standart 2 ea 2 ea. 1 ea 1 ea 1 ea 2 ea 2 ea 1 ea 2 ea Set