Content text 1148 - #016 Shani - Collateral (Side Effects).pdf
Dalam jeda 1 hari dimana Shani tak bertemu dengan Raka, pikirannya berlari kesana kemari. Dirinya dibuat tak bisa fokus oleh apa yang sedang dihadapinya. Shani mengira bahwa perjanjiannya dengan Raka hanya akan seperti pertemuan-pertemuan terlarangnya dengan para sponsor beberapa kali lepas. Dia mengira bahwa layaknya para sponsor yang mata keranjang, Raka akan dapat ia buat ejakulasi 4x dalam satu pertemuan. Namun, alih-alih membuat Raka keluar, Shani justru tak bisa melepaskan pikirannya dari Raka. - Ada beberapa hal yang terus mengisi pikiran dan fokusnya setelah pertemuannya dengan Raka di kamar 408. Shani memiliki keyakinan bahwa "bercinta" atau "making love" betul-betul bermakna seperti kata-kata itu sendiri. Dalam kata lain, ia percaya bahwa seks harusnya didasari oleh cinta akan satu sama lain. Menariknya, bahkan Raihan yang ia kerap bercinta dengan atas asas cinta pun tak pernah membuat Shani merasakan sensasi yang ia rasakan dengan Raka. Yang ada dengan Raihan malah Shani cenderung bosan dan tak tahu kenapa orang begitu menikmati seks sehingga dirinya bercinta dengan Raihan oleh sebab memenuhi kebutuhan Raihan semata-mata saja.
Begitu juga dengan "main-mainnya" dengan Gracia, ia lakukan sepenuhnya karna ia sayang dengan Gracia dan karna Gracia butuh, bukan karna dirinya mencari kenikmatan tertentu. - Uniknya, pertemuannya dengan Raka membuat Shani merasakan sesuatu yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. Kesamaan dari apa yang Shani temukan pada seks sebelumnya adalah bagaimana ada perasaan segan, perasaan sayang, perasaan hormat kepada dirinya. Menariknya di lain sisi, kasarnya Raka dalam memperlakukan Shani, bagaimana Raka betul-betul hanya berlandaskan nafsu, walaupun hanya sebentar saja, membangunkan sesuatu di dalam kesadaran Shani. Dan meskipun dirinya menunjukkan perlawanan pada saat Raka melakukan aksinya, tidak bisa dipungkiri oleh Shani bahwa badannya lebih jujur meresponi aksi Raka. Entah mengapa, respon badannya jauh lebih hebat saat disentuh Raka dibanding dengan saat dirinya bercinta dengan pacarnya sendiri. Hal ini tentunya membuat Shani pusing. Sensasi dari sentuhan yang diberikan Raka tanpa menggunakan penisnya sama sekali dan tanpa menyentuh vagina Shani secara langsung menimbulkan sebuah perasaan yang lebih merangsang untuknya daripada sensasi diisi oleh milik pacarnya sendiri. -
- Selain daripada itu, Shani sangat kesal karna Raka meninggalkannya seorang diri.
Satu, tindakan Raka untuk meninggalkan dirinya, seorang gadis yang cantik, dalam kondisi hampir telanjang bulat dan basah setelah semua aksi Raka sebelumnya sungguh membingungkan untuk Shani. Saking bingungnya, Shani sampai mempertanyakan kejantanan dan orientasi Raka di dalam benaknya. Dua, dirinya lebih jengkel lagi setelah sadar bahwa sumber kekesalannya adalah karna dirinya ditinggal dalam kondisi sange. Ia kesal sebab Raka berhasil membuatnya sange berat dan merasakan apa yang sebelumnya tak pernah ia rasakan sebelumnya. Ekspektasinya pada saat itu adalah untuk dapat merasakan yang lebih nikmat lagi dari Raka. Tentunya dengan track record Raka yang telah menyetubuhi beberapa anggota sanggar, ekspektasi Shani semakin tinggi lagi. Namun... Raka malah pergi, meninggalkannya seorang diri di dalam kamar tanpa menoleh kebelakang sekalipun. Hal ini tentunya melukai pride seorang Shani yang cenderung sempurna dalam kehidupan sehari-harinya. Tanpa sadar, Shani menanti-nanti pertemuan berikutnya dengan Raka. *** Hari yang dinanti oleh baik Shani maupun Raka akhirnya tiba. Lagi-lagi Shani sudah terlebih dahulu siap sedia di dalam kamar 408.