Content text 1148 - #032 Dena-Desy - Twins Delight I.pdf
"Ka, gw mau dua orang ini", ujar Firman berapi-api sambil menyodorkan hpnya. "Buset kirain kenapa ngajak meeting, mau request personil rupanya. Sini liat dulu", balasku yang lantas mengambil hp Firman Tertampil di layar foto dua orang gadis yang dari sekilas saja sudah terlihat kembar. Dena dan Desy, kembar pertama sanggar tari Sudirman sejak pendiriannya. Melihat foto yang disodorkan Firman, kedua gadis yang baru genap 18 tahun ini memang terlihat cantik, terkhusus tebal bibir mereka yang menggoda dan sungguh menggiurkan. Tak heran jika Firman menginginkan kedua gadis ini. - -
"Kembar? Asik juga nih. Kenapa tiba-tiba nafsu bener bro?", tanyaku penasaran "Hari kapan ada bikin konten sama mereka, main bowling gitu. Badan mereka keliatan bagus banget pake leggings bro, apalagi pas ngebungkuk gitu, tambah mantap, auto ngaceng gw", terang Firman "Anjay, ti ati Man, lo megang posisi kunci sebagai jembatan gw dan temen-temen lainnya sebagai manajer sanggar", balasku memperingati Firman "Aman, pasti itu. Benefitnya banyak juga di gw ini", jawab Firman yakin "Okok. Omong-omong tentang itu, biar lo lebih semangat kedepannya, main berempat dulu sama dua orang yang lo mau ini sabi kali", ucapku santai "Mantap. Eh.. tapi.. Berempat? Gw langsung join ga masalah?", tanya Firman "Kita bikin aman bro, santai", jawabku "Tempatnya dimana tapi bro? Hotel terlalu mencolok ga sih kalo gw ikutan. Biasa kalo lagi touring gw dipanggil sana sini, ga bisa main lama ga bisa main santai dong gw", terang Firman "Itu gunanya studio foto gw Man, bisa dipake sebagai kedok sekaligus enak-enak. Tapi berarti berlima sih sama Revan. Gimana?", ucapku santai "Oh ya lupa gw! Gw tinggal aturin schedule buat mereka berdua aja ya. Schedule hahahihi abis itu enaena", ucap Firman dengan penuh semangat "Tul! Dah lo atur-atur deh jadwalnya, ntar tinggal kabarin gw aja", tungkasku mengiyakan ajakan bermainnya sebelum kami membahas satu dua hal yang lain. - Sesuai instruksiku, Firman mengabariku secepat mungkin bahwa jadwal si kembar telah dibuat. Aku langsung mengabari Revan dan mendiskusikan akan kami arahkan seperti apa pertemuan kami ini. Mengingat keduanya akan datang bersamaan dan menghitung Firman, aku, dan Revan, level permainan akan menjadi dua lawan tiga orang. Tak bisa menggarap mereka 2 banding 1 berarti lebih banyaknya variabel yang dapat membuat rencana kami gagal total tanpa perencanaan yang matang. Oleh sebab itu, kami memikirkan skenario demi skenario untuk memastikan kami dapat menggarap Dena dan Desy, melibatkan mereka sepenuhnya dalam rencana untuk memberikan hadiah untuk Firman ini. -
Kurang lebih seminggu kemudian, aku dan Revan duduk manis di ruang tunggu, menunggu kedatangan Firman dengan Dena dan Desy ke studioku. Rencana kami sudah siap sematang-matangnya hari ini. Pertama-tama, ruangan. Dari 3 ruangan yang belum selesai saat Ella berkunjung, sudah ada 1 ruangan yang selesai digarap. Ruangan tersebut mulanya berukuran 6x5 meter, seluas 30 meter persegi. Namun setelah dipermak, ruangan tersebut terbagi menjadi dua bagian atau dua sisi dengan sekat tembok yang dilengkapi dengan cermin dua arah layaknya ruang interogasi. - Kedua, infrastuktur. Berbeda dari ruang interogasi, kedua ruangan ini masing-masing dilengkapi dengan soundproofing dari panel akustik, AC, kulkas minuman, dua sofa panjang berbahan kulit berwarna hitam, meja kayu berwarna hitam, pencahayaan yang terang, serta dekor yang sesuai. Semua elemen yang ada di dalamnya ini membuat kedua ruangan ini dapat tersamar sebagai dua ruang meeting biasa. Hanya saja tak seperti ruang meeting biasanya, aromatheraphy yang menenangkan dapat tercium wangi dari masing-masing ruangan. Ruang meeting A di sebelah kiri merupakan ruangan dengan sisi kaca tembus pandang di bagian kanan ruangan. Kaca tersebut membuat siapapun yang berada di ruang meeting A dapat melihat ke dalam ruang meeting B. Di sisi lain, ruang meeting B di sebelah kanan merupakan ruangan dengan sisi kaca cermin di bagian kiri ruangan. Ruang meeting A dan ruang meeting B inilah yang akan menjadi infrastruktur utama kami untuk memisah Dena dan Desy tuk bermain di awal hari ini sebelum kami bercocok tanam di berbagai sudut gedung ini. - Ketiga, skenario. Hal inilah yang cukup sulit untuk kami tentukan.
Jika bukan karena berbagai informasi penting yang kami dapatkan dari Cynthia, mungkin kami tak dapat memformulasikan rencana sematang yang kami miliki saat ini. Mulai dari karakteristik, watak, kebiasaan, dan bahkan hal-hal yang tak mudah tuk didapatkan telah berhasil didapatkan oleh agen Cynthia sebagai sosok keibuan di angkatan kesebelas yang tentunya figur yang dipercaya oleh Dena dan Desy. Setelah menempuh berbagai macam usaha dan pancingan, Cynthia akhirnya berhasil memancing Dena tuk mengungkapkan satu dua rahasianya. Satu, diantara keduanya, hanya Desy yang memiliki pacar pada saat ini. Kedua, dirinya dan Desy sudah pernah berhubungan badan sebelumnya sehingga mereka tak lagi perawan Pancingan demi pancingan berikutnya, Dena akhirnya berhasil dibuat bercerita tentang bagaimana dirinya dan Desy kehilangan keperawanan mereka. - Bermula dari Dena yang ngegep Desy yang sedang ngewe dengan pacarnya di kamar, Dena diberitahu oleh Desy mengenai bagaimana keperawanannya telah direnggut oleh pacarnya dan semenjak itu dirinya jadi sering berhubungan badan. Dena diminta oleh Desy tuk menjaga rahasianya dan karena Dena loyal, dirinya setuju tuk menjaga rahasi Desy. Desy yang mengetahui sisi lembut Dena yang tak bisa menolak ketika dimintai tolong oleh dirinya lantas semakin berani menggunakan sodarinya ini untuk kepentingannya. Di berbagai kesempatan selanjutnya, Dena diminta Desy untuk membantunya tetap berada di dalam kamar bersama dirinya dan pacarnya agar orang di rumah tak lantas curiga dengan Desy. Dengan reputasi Dena yang bertanggung jawab lebih dari kembarannya dan dengan sibuknya kedua orang tua mereka, Desy lantas dapat lebih bebas dan sering tuk bermain dengan pacarnya itu. - Dena yang awalnya merasa heran dengan kelakuan Desy yang berhubungan badan dengan pacarnya secara rutin pun lama kelamaan mulai penasaran. Melihat Desy yang setiap kali melamuti penis pacarnya dengan penuh nafsu, melihat vagina Desy yang diisi dan digenjot oleh penis pacarnya, melihat ekspresi dan suara-suara yang muncul dari Desy dan pacarnya, birahi dan rasa penasarannya lambat laun semakin terbangun. Sembunyi-sembunyi, Dena mulai menonton bokep dan masturbasi di kamar mandi tiap kali selesai menyaksikan sodarinya bercinta.