Content text (Fce5) Materi 5 - Alarm & Interlock pada Furnace.pdf
MMP Copyright@2021 All Rights Reserved - Confidential Materi Conv 5 – Alarm & Interlock pada Electric Furnace Prepared by: Fandy Adam – Process Engineer Presented by:
Hirarki pada Operasi Pabrik 2 Pada dasarnya proses operasi sebuah smelter bersifat kompleks dan terdiri dari banyak sistem serta item peralatan. Untuk membantu operasi pabrik, Control system telah diprogram untuk mengambil tindakan (jika perlu) untuk mencegah operasi di luar rentang yang diinginkan. Hirarki dari Operasi antara lain: Operasi manual adalah tingkat operasi yang paling sederhana karena bergantung pada interaksi langsung personel operasi dengan sistem atau item peralatan tertentu. Operasi semi-otomatis menggunakan Control System untuk membantu dalam pengoperasian dan pemantauan peralatan serta sistem. Ini adalah tingkat operasi yang paling umum diterapkan karena menggabungkan fleksibilitas otomatisasi dengan pengalaman personel operasi. Operasi otomatis sepenuhnya menghilangkan interaksi operator dengan peralatan dan sistem. Control system mengambil langkah-langkah untuk mencegah peralatan beroperasi dekat dengan atau di luar rentang desainnya dan diprogram untuk memberi peringatan kepada personel operasi menggunakan alarm ‘high’ dan ‘low’. Dalam kasus ekstrem, penghentian total proses dapat dilakukan oleh Control System untuk melindungi personel, peralatan, dan sistem. Manual Semi Otomatis/Otomatis
Process Control System 3 Process Control System adalah sistem yang dirancang untuk memantau dan mengelola proses operasi smelter nikel agar beroperasi secara efisien, aman, dan sesuai dengan parameter yang ditentukan. Sensor: Mengukur variabel proses di lapangan (seperti suhu, tekanan, aliran, dan level) dan memberikan data real-time. Controller: Menganalisis data dari sensor dan membuat keputusan untuk mempertahankan titik set yang diinginkan. Contoh pengontrol sederhana adalah thermostat, atau sedangkan yang kompleks adalah seperti pengontrol PID Aktuator: Melaksanakan tindakan kontrol berdasarkan perintah dari pengontrol, seperti mengatur valve, menghidupkan pompa, atau mengubah laju aliran. Human Machine Interface (HMI): Memungkinkan operator berinteraksi dengan sistem, memantau proses, dan merespons alarm atau peringatan. Perangkat Lunak/Software: Mencakup berbagai algoritma dan logika yang digunakan untuk optimasi dan kontrol proses, sering kali ditemukan dalam PLC (Programmable Logic Controllers) atau DCS (Distributed Control Systems). Jaringan Komunikasi: Memfasilitasi pertukaran data antara sensor, pengontrol, dan HMI, memastikan operasi yang kohesif.
Apa itu Alarm pada Control System? 4 Dalam sistem kontrol, alarm adalah notifikasi atau peringatan yang menunjukkan kondisi abnormal atau penyimpangan dari parameter operasi normal. Jenis-Jenis Alarm: Alarm ‘High’: Dipicu ketika nilai yang terukur melebihi batas atas yang telah ditentukan (contoh: kandungan gas CO pada EF offgas >1%). Alarm ‘Low’: Diaktifkan ketika nilai yang terukur jatuh di bawah batas bawah yang telah ditentukan (contoh: Hydraulic oil temperature <35 C). Alarm ‘High-High’: Menunjukkan kondisi kritis yang sering kali memerlukan tindakan segera (contoh: kandungan gas CO pada EF offgas >2%). Alarm ‘Low-Low’: Menunjukkan kondisi rendah yang kritis (contoh: contoh: Hydraulic oil temperature <15 C). Fungsi Alarm: Notifikasi: Memberi tahu operator untuk mengambil tindakan sebelum situasi memburuk. Safety: Membantu mencegah kondisi berbahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan dan kerusakan baik manusia atau peralatan. Kontrol Proses: Mendukung pemeliharaan kondisi operasi yang optimal dengan menunjukkan kapan penyesuaian diperlukan. Pencatatan: Mencatat kejadian alarm untuk analisis proses dan membantu dalam pemecahan masalah