NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA ISI PRASASTI PALAH 1119 Ś SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN KARAKTER Luluk Mahmiya, Ismail Lutfi
[email protected] Abstrak Penelitian tentang kaitan prasasti dengan pendidikan karakter belum pernah diteliti sebelumnya. Prasasti Palah adalah salah satu tinggalan budaya yang memuat informasi nilai kehidupan masyarakat masa Kaḍiri dan bisa dikaitkan dengan nilai pendidikan karakter. Untuk mengetahui nilai tersebut dilakukan analisis nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam Isi Prasasti Palah dengan pendekatan emik dan metode analisis isi. Berdasarkan hasil analisis diperoleh sembilan nilai, yang kemudian direlevansikan dengan konteks kekinian agar bisa diterapkan sebagai media penguatan pendidikan karakter. Kata Kunci: nilai pendidikan karakter, prasasti palah, media penguatan pendidikan karakter. Abstract Research about associated of the insrciptions with character education has been never studied before. Inscription of Palah is one of the cultural heritages which contains information on the values of the Kaḍiri community’s life and can be associated with the value of character education. To find out the value, an analysis of character education values contained in the contens of the inscription with the emic approach and content analysis method was carried out. Based on the results of the analysis nine values were obtainde which were then relevant to current context so that they could be applied as a media for reinforcement character education. Keywords: character education value, the inscription of palah, media reinforcement of character education. Penelitian ini didasari oleh masalah kurangnya perhatian masyarakat terutama guru sejarah terhadap prasasti. Penelitian bertema prasasti juga kurang diminati karena masyarakat kurang menyadari peranan prasasti sebagai tinggalan masa kuno yang memberikan banyak informasi tentang kehidupan masa lampau. Selain masalah ini, kajian tentang prasasti juga memerlukan kemampuan yang tidak mudah seperti yang disebutkan oleh Lutfi (2002:294) bahwa konsekuensi logis (persyaratan) untuk menjadi seorang epigrafis tidak ringan selain harus memiliki kemahiran didalam paleografi (ilmu tentang tulisan kuno), ia juga harus tekun dan menguasai dengan baik sejumlah bahasa kuno. Guru sejarah sebagai pendidik tidak perlu untuk menguasai kesemua persyaratan dan kemampuan yang seharusnya dimiliki epigrafis, namun guru sejarah bisa memberdayakan hasil dari kajian epigrafi untuk kepentingan pembelajaran sejarah. Memberdayakan isi prasasti yang merupakan sumber pertama untuk menyusun sejarah kuno Indonesia (Casparis, 1985:25), untuk