Content text Kucing Besar_MRT CASE COMPETITION_20250622_215813_0000.pdf
Ellen Barik Syifa Risya
Angkutan Umum bekembang cepat, tapi penggunanya masih minim banget dibanding kendaraan pribadi... Sepanjang 2023, tercatat 21 juta perjalanan di Jakarta, tapi hanya 4 juta (18,9%) yang pakai transportasi umum – sedangkan lebih dari 81% atau sekitar 17 juta perjalanan justru masih mengandalkan kendaraan pribadi (Pemprov DKI) Kenapa sih orang masih belum naik MRT? Lebih milih naik kendaraan pribadi Banyak orang masih memilih kendaraan pribadi karena dinilai lebih fleksibel, lebih hemat biaya, dan lebih nyaman. Kendaraan pribadi memungkinkan perjalanan langsung tanpa repot transit atau jalan kaki jauh, sementara penggunaan MRT seringkali melibatkan tambahan biaya dan waktu untuk mencapai tempat tujuan (first-mile dan last-mile problem), hal ini menjadikan MRT belum menjadi pilihan utama untuk beberapa orang Mereka belum teinformasikan akan keberadaan MRT! Sebagian masyarakat belum menggunakan MRT bukan karena menolak, tetapi karena kurangnya informasi dan pengalaman langsung. Banyak yang masih ragu soal keamanan, kenyamanan, dan kepraktisan MRT, atau bahkan belum tahu cara mengakses dan menggunakan layanannya. Ini menunjukkan bahwa masih ada gap yang belum terpenuhi untuk meningkatkan penggunaan MRT melalui edukasi, pengalaman coba langsung, dan kampanye yang menjawab keraguan dan menjembatani jarak informasi. “Naik ojek ke stasiun Rp 13.000, MRT Rp7.000, ojek lagi Rp13.000... total pulang pergi Rp34.000—udah panas, capek, mending naik mobil lebih nyaman dan murah!” Kenapa mereka masih memilih kendaraan pribadi? Fleksibilitas 59% responden memilih kendaraan pribadi karena bisa langsung sampai tujuan tanpa repot transfer atau jalan kaki jauh (goodstat,2024) Cost Comfort 18,9% Pemerintah DKI menargetkan 30% perjalanan pakai transportasi umum di 2030 2 Naik Mobil atau MRT ya? Pengguna Angkutan Umum Problem Identification ? ?
Meningkatkan Jumlah Pengguna MRT dari Gen Z & Milenial Meningkatkan Frekuensi Penggunaan MRT Menambah Jumlah Individu Penumpang MRT Membuat pengguna MRT yang sudah ada jadi lebih sering naik Mengajak orang yang belum pernah naik MRT untuk penjadi pengguna MRT Mengubah pengguna kendaraan pribadi atau transportasi lain untuk beralih ke MRT Memberikan insentif sebagai alasan untuk menggunakan MRT lebih sering. Jadi, bagaimana caranya meningkatkan ridership MRT di kalangan Gen-Z & Millenial? 3 Value men harus leb mengguna p Tingkatkan brand awareness MRT di kalangan Gen Z & Milenial dengan pendekatan yang relevan dan engaging. Key Takeaway Seluruh strategi harus berangkat dari pemahaman mendalam terhadap Gen Z dan Milenial sebagai target utama. Mereka adalah digital native yang responsif terhadap pendekatan visual dan interaktif. Oleh karena itu, selain fungsional, strategi juga harus secara emosional mampu menciptakan pengalaman menggunakan MRT yang sesuai dengan gaya hidup merea Kalau kita ingin MRT makin ramai dipakai sama Gen-Z & Milenial, Pertama, kita harus membuka pintu untuk mereka yang belum pernah coba MRT sama sekali—bikin mereka penasaran dan tertarik. Kedua, kita membuat MTT menawarkan benefit yang tidak bisa di dapatkan jika mereka memilih untuk menggunakan kendaraaan alternative lain. Dan terakhir, jangan lupa ajak yang udah sering naik MRT buat naik lebih sering lagi, entah itu karena diskon, kenyamanan, atau experience yang makin keren. Meningkatkan brand awareness MRT untuk Gen-Z & Milenial dengan pendekatan yang relevan dan engaging. Memberikan value lebih yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya hidup Gen Z & Milenial. MRT Harus Membuat Strategi yang Berfokus pada Value Gen-Z & Millenial
Talita : Gen-Z The Explorer Erlangga adalah value-driven consumer yang akan berpindah moda transportasi hanya jika menggunakan MRT lebih menguntungkan dalam segi kenyamanan, efisiensi, atau gaya hidup premium yang ia dambakan. Key Insight 4 Customer Analysis Untuk itu MRT Perlu Memahami Karakteristik dan Behavior dari Gen-Z dan Millenial Sebagai Customer MRT 2024 18-25 Years Old Rp 30.000 - Rp 60.000 11% 2023 12% Ridership Percentage Pengeluaran Harian Pengguna Reguler di Hari Kerja dan Akhir Pekan Luna belum pernah naik MRT, bukan karena tidak mau, tapi karena kurangnya informasi dan rasa ragu terhadap kenyamanan dan keamanannya. Luna lebih percaya pada testimoni nyata dari sesama pengguna ketimbang iklan formal. Luna sangat aktif menggunakan social media untuk mencari informasi. Gen-Z cenderung mengutamakan pengalaman yang diapat dalam setiap aktivitasnya Talita juga senang mencoba hal baru, ikut challenge, dan update di media sosial terlebih Gen-Z Indonesia suka mengikuti pengalaman yang bisa mereka dokumentasikan secara visual. 2024 18-25 Years Old Rp 150.000 - Rp 200.000 11% 2023 17% Ridership Percentage Pengeluaran Harian Pengguna Reguler di Hari Kerja dan Akhir Pekan 2024 18-25 Years Old Rp 100.000 - Rp 150.000 23% 2023 29% Ridership Percentage Pengeluaran Harian Pengguna Reguler di Hari Kerja dan Akhir Pekan Luna, The Hesitant Newcomer Erlangga, The Value Driven 76% Gen Z mempercayai testimoni orang lain di media sosial sebelum mengambil keputusan (McKinsey, 2023).