Content text 02 Early Treatment Optimization with Triple Combination Therapy for COPD_Dr. dr. Susanthy Djajalaksana, Sp.P(K)
Susanthy Djajalaksana Medical Staf Functional Pulmonary and Respiratory Medicine Saiful Anwar general Hospital/ Universitas Brawijaya Malang For Healthcare Professionals Only PM-ID-FVU-PPT-230024 • AD: Aug 2023 • ED: Aug 2025
Perkembangan Paradigma Terapi PPOK Bronkodilatasi maksimal dengan LAMA/LABA2 ICS3 Mengurangi gejala1 Mengurangi risiko eksaserbasi di masa mendatang1 “Sifat yang Dapat Diobati”4 Tujuan terapi1 Profil pasien Pendekatan terapeutik Simtomatik Paradigma terapi + Risiko eksaserbasi* + *Faktor prediktif pada pasien yang berisiko mengalami eksaserbasi termasuk riwayat eksaserbasi (pemberian antibiotik/kortikosteroid oral) dalam 12 bulan terakhir, pemburukan gejala, dan/atau fungsi paru yang buruk5,6 ICS: inhaled corticosteroid; LABA: long-acting beta-2 agonist; LAMA: long-acting muscarinic antagonist; PPOK: Penyakit paru obstruktif kronis. 1. 2023 Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease report. Diakses dari 2023 GOLD Report - Global Initiative for Chronic Obstructive Lung Disease - GOLD (goldcopd.org) on 19 Nov 2022. 2. Oba Y, et al. Thorax. 2016;71:15–25; 3. Lipson DA, et al. N Engl J Med. 2018;378:1671–1680; 4. Agusti A, et al. Eur Respir J. 2016;47:410–419; 5. Hurst JR, et al. N Engl J Med 2010;363:1128 all randomised patients who received treatment and had any post-randomisation safety assessment–1138; 6. Urwyler P, et al. Multidiscip Respir Med 2019:14;7. 2
FF, UMEC, VI: Dirancang Untuk Bekerja Selama 24 Jam1-8 LAMA6–8 mencegah bronkokonstriksi LABA3–5 menghasilkan bronkodilatasi ICS1,2 mengurangi inflamasi Fluticasone furoate (FF) Vilanterol (VI) Umeclidinium (UMEC) Efek anti- inflamasi selama 24 jam dengan paparan sistemik rendah Bronkodilatasi selama 24 jam dengan onset yang cepat bronkodilatasi selama 24 jam Monoterapi FF dan VI tidak dilisensikan untuk digunakan pada PPOK. ICS, inhaled corticosteroid; FF, fluticasone furoate; LABA, long-acting β2-agonist; VI, vilanterol; LAMA, long-acting muscarinic antagonist; UMEC, umeclidinium. 1. Biggadike K et al. J Med Chem. 2008;51:3349–3352. 2. Daley-Yates PT et al. Br J Clin Pharmacol. 2021;87:483–493. 3. Slack RJ et al. J Pharmacol Exp Ther. 2013; 44:218–230. 4. Hanania N et al. Chest. 2012;142:119–127. 5. Kempsford R et al. Pulm Pharmacol Ther. 2013;26:256–264. 6. Feldman G et al. Int J Chron Obstruct Pulmon Dis. 2016;11:719–730. 7. Laine DI. Exp Rev Clin Pharmacol. 2010;3:43–53. 8. Laine DI. J Med Chem. 2009;52:2493–2505. 3
FF/UMEC/VI (SITT) : 3 Obat Dengan Mekanisme Kerja yang Saling Melengkapi FF/UMEC/VI: fluticasone furoate/umeclidinium/vilanterol; LAMA: Long acting muscarinic receptor antagonist; ICS, inhaled corticosteroid; LABA, long-acting β2 agonist; AMP, adenosine monophosphate. 1. Cazzola M, et al. Pulm Pharmacol Ther. 2010;23:257-267. 2. Babu KS, Morjaria JB. Ther Adv Chronic Dis. 2017 Apr;8(4-5):81-91. 3. Suissa S, et al. Proc Am Thorac Soc. 2007;4:535-542. 4. Raissy HH, et al. Am J Respir Crit Care Med. 2013;187(8):798-803. 5. Barnes PJ. Pharmaceuticals (Basel). 2010;3(3):514-540. Umeclidinium (LAMA) Pada saluran pernapasan, LAMA menghambat efek bronkokonstriksi dari asetilkolin pada reseptor muskarinik M3 dalam sel otot polos, sehingga menyebabkan bronkodilatasi1,2 Bronkokonstriksi Fluticasone furoate (ICS) ICS berikatan dengan reseptor glukokortikoid intraseluler di dalam otot polos serta sel imun dan epitel untuk meningkatkan sintesis protein anti-inflamasi dan menghambat sintesis sitokin proinflamasi, sehingga mengurangi inflamasi3-5 Inflamasi Vilanterol (LABA) LABA menstimulasi reseptor beta2- adrenergik, yang meningkatkan kadar AMP siklis dalam sel otot polos, sehingga menyebabkan relaksasi otot polos bronkial1 Bronkodilatasi 4