Content text (Mech10) MMP-SOP-018 00.00 SOP Mengganti Impeller.pdf
This printed is uncontrolled copy Hal. 2 d. Secara umum berikut ini merupakan jenis-jenis Impeller pada Pompa Sentrifugal. *1. Open Impeller (Impeller Terbuka), Seperti namanya, open impeller atau impeller terbuka memiliki baling-baling yang terbuka di kedua sisi tanpa selubung pelindung. Karena tidak memiliki penyangga di kedua sisi, impeller jenis ini cenderung lebih lemah, dan oleh karena itu biasanya digunakan dalam ukuran pompa yang lebih kecil dan murah yang tidak beroperasi di bawah tekanan yang signifikan. *2. Semi-Open Impeller (Impeller semi terbuka), Impeller semi-terbuka memiliki selubung dinding belakang yang menambah kekuatan mekanis pada baling-baling (vanes), sementara terbuka pada sisi lain. Impeller semi terbuka merupakan perpaduan antara impeller terbuka dan tertutup dalam hal efisiensi dan NPSH pada pompa sentrifugal, oleh karena itu impeller semi terbuka cocok digunakan untuk pompa sentrifugal. Contoh Sump Pump *3. Closed Impeller (Impeller tertutup), Impeller tertutup memiliki selubung tertutup pada bagian depan dan belakang sehingga memberikan kekuatan maksimum pada pompa. Impeller tertutup memiliki NPSH rendah yang dibutuhkan dan memberikan aliran yang lebih efisien. Namun, pada pompa dengan impeller tertutup memiliki desain yang lebih rumit dan mahal karena ketergantungannya pada cincin aus jarak dekat untuk mengurangi beban axial dan membantu menjaga efisiensi pompa. Catatan: NPSH (Net Positive Suction Head) merupakan ukuran tekanan yang dialami oleh fluida pada sisi hisap pompa sentrifugal.
This printed is uncontrolled copy Hal. 3 3. Ruang Lingkup a. Prosedur kerja standart ini di-aplikasikan sebagai pedoman untuk melakukan pekerjaan dan syarat dalam pekerjaan mengganti Impeller. b. Prosedur kerja standart ini atau SOP tidak membuat rincian kerja secara tehnis, sebab akan di rincikan secara detail dalam lembar ini berikutnya. c. Agar peralatan menjadi handal dan tersedia untuk operasi pabrik PT. Mitra Murni Perkasa. d. Prosedur Kerja Standart ini berlaku untuk pekerjaan peralatan komponen saat akan diganti saat sedang tidak beroperasi atau shutdown. 4. Tujuan a. Memberikan penjelasan tata cara mengganti Impeler yang benar guna menghindari accident dan kerusakan material. b. Men-support production bisa produksi dengan lancar, reliable dan berkelanjutan. c. Presedur Kerja Standard ini berlaku di PT. Mitra Murni Perkasa, agar tidak ada safety accident maupun operation accident saat melakukan penggatian Impeller, baik saat inspeksi, troubleshooting maupun pekerjaan shutdown. 5. Referensi a. UU no 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja. b. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral no 1867K / 30/MEM /2018 tetang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Tehnik Pertambangan yang baik. c. Risk & Crisis Management. d. General EHS. e. Job Safety Analysis.
This printed is uncontrolled copy Hal. 4 f. General Purpose Risk Assessment. g. Golden Rules PT. Mitra Murni Perkasa. 6. Tanggung Jawab Posisi Tanggung Jawab Mechanic Crew • Melakukan kegiatan dengan cara aman dan tidak membahayakan orang lain. • Melakukan kegiatan penggantian komponen sesuai ketentuan tehnis berdasarkan rekomendasi pabrik pembuat atau instruksi kerja. • Melaporkan hasil kerja pada atasan. • Melaporkan setiap ada kerusakan atau kondisi tidak aman yang ada pada equipment tersebut. Foreman/ Leader • Memastikan bahwa pekerja kompoten dalam melaksanakan tugas pekerjaan nya. • Mengetahui dan memahami isi SOP yang berkaitan dengan pekerjaan sesuai job card. • Mengetahui dan memahami manual komponen yang ada di equipment tersebut. Supervisor • Melaksanakan seluruh ketentuan, prosedur, sistem dan peraturan perundangan EHS yang berlaku. • Melakukan tugas observasi K3 dan lingkungan terencana di area kerjanya serta tindak lanjut temuan. • Memastikan adanya presedur instruksi atau petunjuk cara kerja yang aman untuk pekerja ter-update secara berkala dan tervalidasi oleh management. • Memastikan bahwa perkakas yang akan dipakai sesuai dengan spesifikasi perusahaan dan telah melalui proses pemeriksaan rutin atau pengujian kelayakan. • Memastikan dan selalu mengikuti perkembangan tersedianya spare part. 7. SHE HAZARD (Safety, Health, Environment) 7.1. Potensi bahaya • Bahaya elektrik, tersengat arus listrik.dari motor. • Bahaya tekanan. ▪ Terpapar tekanan dari dalam peralatan. ▪ Terpapar semburan debu. • Bahaya temperatur. ▪ Terbakar, terpapar panas • Bahaya kimia, radiasi, dan biologis. ▪ Menghirup gas beracun. ▪ Kekurangan oksigen. • Bahaya kebisingan, terpapar kebisingan. • Bahaya gravitasi. ▪ Jatuh dari ketinggian ▪ Kejatuhan benda. • Ergonomis.