PDF Google Drive Downloader v1.1


Report a problem

Content text KAMI.008_Kutu_Buku.pdf

“Sha, kangen” Sebuah pesan singkat yang ia terima pada malam hari ini membuat Marsha tersenyum riang di dalam kamarnya. Dion. Sahabat sekaligus orang yang berjasa membuka pintu hubungan terlarang Timmy dan Marsha. Itulah identitas sang pengirim pesan yang membuat Marsha senyum-senyum sendiri di atas kasurnya. - Setelah Timmy berhasil menikmati tubuh Marsha dan setelah dirinya selesai melatih tubuh adiknya itu menjadi tempat menampung maninya kapanpun ia mau, Timmy lantas menepati janjinya kepada Dion. Dengan persetujuan Timmy, Dion pun menggarap Marsha yang di saat itu tidak perlu lagi diberi obat apa-apa untuk diajak bercinta. Status Dion yang bukan merupakan keluarga seperti Timmy membuat Marsha lebih merasa nyaman untuk berhubungan badan dengan Dion ketimbang Timmy. Ukuran penis Dion yang lebih panjang ditambah dengan birahi dan tubuh Marsha yang sudah terlanjur dilatih untuk menjadi tempat melampiaskan nafsu pun membuka lebar pintu keduanya untuk saling menikmati tubuh satu sama lain dalam berbagai kesempatan. Alhasil secara natural Dion dan Marsha memiliki sebuah hubungan yang spesial dengan satu sama lain meski hubungan mereka tidak mengikat. Hal inilah yang membuat Marsha langsung paham makna dibalik pesan ‘kangen’ yang dikirimkan oleh Dion. Hal inilah juga yang membuat Marsha yang masih belum menemukan pasangan atau teman main baru di kota yang baru ini untuk tersenyum lebar. ***
- Hari keduanya bertemu pun segera tiba dan Marsha pun dijemput oleh Dion. Usai makan siang bersama dan jalan-jalan sebentar di mal, Dion pun mengajak Marsha untuk pergi ke tempat lain bersamanya tanpa menyebutkan pasti tempat yang mereka tuju.
“Ko Dion ini mau kemana dah?”, tanya Marsha Mengetahui Dion dan mengetahui sendiri rutinitas “kencan” mereka, Marsha sebetulnya sudah memiliki gambaran akan apa yang akan mereka lakukan sesudah ini. Meski demikian biasanya Dion akan langsung menyebutkan “hotel” atau “kosan aku” tanpa ragu. Hal inilah yang membuat Marsha penasaran. “Mau kemana yaaa”, goda Dion “Hotel?”, pancing Marsha “Emang boleh sejujur itu?”, goda Dion “Ya abis, biasa kan koko langsung ngomong aja mau ke hotel apa ke kos apa kemana gitu. Ini kok tumben ga bilang mau ngajakin kemananya”, ucap Marsha “Kalo ke hotel mau?”, pancing Dion “Perlu tanya?”, goda Marsha membalas “Hahaha kamu emang the best deh cha, sefrekuensi banget kita. Perasaan dulu pas aku main ke rumah pas kamu masih bocil, kamu ga ada deh bibit-bibit senakal ini”, ucap Dion “Salah siapa aku jadi gini sekarang?”, ucap Marsha sambil cemberut imut Marsha tahu persis bahwa orang yang ada di balik aksi bejat Timmy yang membuat kokonya itu bisa menggarap dan melatih tubuhnya ada tepat di sampingnya. Meski demikian badannya yang sudah terlanjur terlatih, nikmatnya seks, dan kenyamanan yang dapat ia rasakan saat ia berdua bersama Dion membuatnya tidak bisa membenci Dion. “Hehehe salah aku sih... tapi kamu ga nyesel kan? Ga nyesel dan nikmatin kan sekarang?”, goda Dion “Ga salah. Makanya ko Dion harus sering-sering tanggung jawab menuhin aku”, ucap Marsha
“Menuhin? Apanya tuh yang dipenuhin?”, goda Dion “Yang di atas, yang di bawah, kebutuhan aku, semuanya harus sering-sering ko Dion penuhin”, balas Marsha dengan nakal yang sontak memancing senyum lebar di muka Dion “This is why I love you so much maeng”, ucap Dion “Love or lust?”, tanya Marsha “Both. Anyway kita udah mau nyampe nih”, ucap Dion Mobil yang dibawa Dion pun masuk ke dalam area parkir sebuah perpustakaan, sebuah tempat yang sama sekali tak terpikirkan oleh Marsha. “Ko, ini perpus beneran?”, tanya Marsha bingung “Beneran dong cha, masa boong-boongan”, balas Dion “Lah? Ini kita beneran mau ke perpus?”, tanya Marsha yang semakin bingung “Emang kenapa cha?”, tanya Dion “Perpus ga bisa ngapa-ngapain ga sih? Tempat umum gini, mau ngapain coba?”, ujar Marsha manja “Mmm mau apa ya... mau nakal bareng kamu boleh?”, goda Dion “Emang boleh sejujur itu?”, balas Marsha sambil tersenyum “Tergantung. Mau ga?”, balas Dion menggoda “Mau dong hehehe”, ungkap Marsha “Hehehe so cute my Matchaaa”, ucap Dion sambil mengelus rambut Marsha “Ihh tapi serius ini mau ke perpus?”, ucap Marsha setelah beberapa saat menikmati belaian tangan Dion “Iya sayang. Perpus bukan sembarang perpus tapi. Yang jaga aku kenal. Aku, koko kamu, sama geng kami sering pake tempat ini soalnya”, terang Dion

Related document

x
Report download errors
Report content



Download file quality is faulty:
Full name:
Email:
Comment
If you encounter an error, problem, .. or have any questions during the download process, please leave a comment below. Thank you.