PDF Google Drive Downloader v1.1


Report a problem

Content text Scene #025 - Idol Election Season 1 Ep.10 - GSA.pdf



Karya GifterM Gemuruh dari teriakan para pendukung sanggar tari Sudirman yang hadir untuk menyaksikan langsung ajang kontestasi pemilihan kali ini mau tidak mau membuat emosi memenuhi diri Gita yang baru saja dipanggil namanya. Secara spontan beragam pikiran dan memori pun terlintas di benaknya. Suka dan duka, tawa dan tangis, usaha dan hasil, semuanya ada dan terus ada menemani perjalanannya dan membuat perjalanannya di sanggar penuh dengan warna dan makna. Tanpa terasa sudah cukup lama sejak dirinya masuk pertama kali ke dalam sanggar... Tanpa terasa sudah cukup lama dirinya mengabdi sebagai anggota aktif sanggar... Kesadaran akan waktu yang telah berlalu sontak membuat sosok teman-teman satu angkatannya lantas mampir di benak Gita satu demi satu. Satu demi satu teman-teman satu angkatannya berguguran, keluar dari sanggar untuk menempuh jalan cerita yang baru dalam kehidupannya masing-masing— menyisakan hanya tinggal dirinya seorang, terjebak di antara senior-senior dengan skill yang matang yang disegani dan para junior-junior yang baru memulai dan tengah belajar, masing-masing dengan karakter dan pesonanya sendiri-sendiri yang membuat dirinya yang dalam waktu singkat tak memiliki teman satu angkatan terkadang merasa kesepian dan bingung. Meski demikian Gita tak lantas memilih untuk menyerah begitu saja, demi mimpinya ia terus gigih berjuang, terus, terus, terus dan terus berjuang— bertahan, bertahan, bertahan, dan terus mencoba bertahanlah diri Gita di sanggar. Tanpa terasa dan tanpa disangka oleh dirinya sendiri ia tetap bisa bertahan, tidak hanya bertahan bahkan, namun tumbuh menjadi sosok yang berguna untuk sanggar— salah satu pilar sanggar yang menjadi lem yang masuk dan menghubungkan erat para anggota aktif lintas generasi, menjadi junior yang dapat dipercaya oleh seniornya dan senior yang dapat diandalkan oleh juniornya, dan menjadi sosok yang tak tergantikan perannya. Walau telah tumbuh menjadi sosok yang tak tergantikan Gita tahu persis bahwa umurnya yang terus bertambah membuat dirinya tak memiliki banyak waktu lagi untuk terus menjadi anggota aktif sanggar tari Sudirman— cepat atau lambat ia harus hengkang untuk membuka pintu dan peluang untuk pilar-pilar yang baru. Namun... sebelum waktu itu tiba Gita ingin untuk menoreh sebanyak mungkin pencapaian yang bisa dicapai terlebih dahulu dan motivasi inilah yang mendorongnya untuk membuat sebuah perjanjian— sebuah perjanjian yang membuatnya menang dan harus ia bayar harganya sebagai gantinya.
Karya GifterM *** Pemotretan untuk photocard, shooting video klip, dan shooting konten, terdapat begitu banyak hal yang perlu dan harus dilakukan sehingga seperti kegiatan-kegiatan sebelumnya yang melibatkan banyak anggota sekaligus, jadwal setiap anggota yang berangkat ke Jepang kali ini secara mayoritas sangat berbeda-beda dengan satu sama lain dan disusun rapi untuk mengakomodasi segala agenda yang diagendakan. Di antara semua agenda yang ada di jadwal setiap anggota yang terpilih, ada sebuah jadwal berjudul “Private Meeting” yang tidak banyak dibicarakan dengan satu sama lain dan tidak memiliki brief apapun sampai waktu tersebut tiba— sebuah agenda yang diketahui persis oleh para anggota yang berangkat akan apa maknanya dan apa yang mengikutinya. Semua gadis yang terpilih di kontestasi tahun ini tahu bahwa jadwal tersebut berhubungan dengan kewajiban yang harus mereka penuhi untuk bertemu dengan pendukung atau donatur yang paling berpengaruh dalam membawa kemenangan ke pangkuan mereka. Setelah dua hari melalui berbagai kegiatan dari pemotretan, shooting, hingga jalan-jalan... Kini tibalah waktunya untuk Gita menjalani jadwal “Private Meeting” miliknya. - Usai mempersiapkan mentalnya Gita pun menemui perwakilan P1148. Bersama dengan perwakilan yang ia temui Gita lalu masuk ke dalam mobil untuk duduk diam dan memperhatikan jalan sementara mobil yang ditumpangi membawanya semakin dekat dan semakin dekat untuk menemui pendukung utamanya, Rico. Kurang dari 15 menit kemudian, mobil yang Gita tumpangi akhirnya tiba di tujuan. Begitu mobil terparkir sempurna di basement sebuah hotel berbintang, Gita lantas turun. Kakinya yang ramping lalu tanpa ragu mengikuti langkah kaki perwakilan P1148 untuk masuk ke dalam lift— lift yang tak lama kemudian mengantarkannya ke lantai 9— lantai dimana tempat pertemuannya dengan pendukungnya malam hari ini berada. Dalam beberapa langkah Gita pun resmi sampai ke depan sebuah pintu kamar yang terbuka lebar— tempat dirinya akan menunaikan kewajiban dan tugasnya pada malam hari ini dengan Rico yang sudah berdiri menanti kehadirannya dengan senyum lebar di wajahnya.

Related document

x
Report download errors
Report content



Download file quality is faulty:
Full name:
Email:
Comment
If you encounter an error, problem, .. or have any questions during the download process, please leave a comment below. Thank you.